gambar dari sini |
Momen Lebaran yang indah baru saja berlalu. Namun kesan
manisnya masih terasa, karena buat saya, momen Lebaran tahun ini #LebihBaik
dibandingkan momen Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Terasa #LebihBaik,
karena ada satu momen penting pada Lebaran kali ini dan sudah bertahun-tahun
tidak kami lakukan, yaitu mudik.
Bagi sebagian orang, mudik mungkin bukan hal yang sulit dan
dapat dilakukan setiap kali Lebaran datang. Tetapi buat kami sekeluarga, mudik
adalah sebuah momen yang “mahal”. Mengapa? Pertama, karena kami tinggal di
pulau kecil yang dikelilingi oleh laut, sehingga untuk bisa pergi ke tempat
lain di luar pulau, kami harus menempuh perjalanan darat, laut dan udara.
Kedua, karena orang tua saya dan suami tinggal di Provinsi yang berbeda. Orang
tua suami di Sumatera Barat, dan orang tua saya di Jambi. Itu sebabnya, kami
harus bersabar dan menabung hingga bertahun-tahun untuk bisa mudik dan
mengunjungi kedua belah pihak.
Nah, serentetan kondisi dan pengalaman berkesan mulai dari
persiapan, selama dan sepulang mudik pada Lebaran tahun ini yang tidak pernah
kami rasakan pada tahun-tahun sebelumnya, membuat Lebaran tahun ini menjadi momen
Lebaran yang #LebihBaik.
gambar dari sini |
Pertama, karena kondisi keuangan kami Alhamdulillah
#LebihBaik, sehingga saya dan suami berani memutuskan untuk mudik setelah tujuh
tahun lamanya kami tidak pulang ke kampung halaman. Dan untuk bisa mencukupi
kebutuhan finansial ini bukanlah hal yang mudah. Selama bertahun-tahun saya dan
suami sama-sama menabung agar punya dana yang cukup untuk mudik sekeluarga.
Bisa dibayangkan, bukan? Berapa biaya yang harus disediakan untuk membiayai
ongkos naik taksi, kapal dan pesawat pulang pergi bersama anggota keluarga yang
berjumlah enam orang, ditambah biaya lain-lain selama mudik yang jika ditotal
bisa mencapai sekian puluh juta rupiah?
Alhamdulillah, kesadaran dan kebiasaan menabung ternyata
sangat mendukung realisasi atas rencana ini. Seperti yang pernah saya baca pada
artikel berjudul : Mapan Secara Finansial? Gampang! di situs www.brighterlife.co.id,
bahwa menabung merupakan salah satu cara bijak mengatur keuangan demi meraih
kemapanan finansial. Seberapa kecil pun penghasilan yang diterima, tetap harus ada
yang disisihkan untuk ditabung. Dan pada momen-momen yang membutuhkan biaya besar seperti mudik
ini, kebiasaan menabung terasa sangat bermanfaat. Bayangkan jika rencana dan
kesempatan sudah di depan mata, tetapi dananya tidak tersedia. Otomatis pilihannya
hanya ada dua : menunda rencana, atau berhutang. Dan kedua pilihan ini pun mengandung
resiko. Menunda rencana sekarang, belum tentu akan mendapatkan peluang yang
sama baiknya di masa yang akan datang. Sedangkan berhutang, akan memberi
konsekuensi harus mengembalikan.
Kedua, persiapan sebelum mudik mengajarkan saya dan suami
untuk melakukan perencanaan yang #LebihBaik, mulai dari pemesanan tiket,
persiapan barang-barang yang akan dibawa, siapa yang akan menjaga rumah, dan
tentu saja pengaturan finansial itu sendiri. Maklum saja, melakukan perjalanan
panjang sangat rentan akan kemungkinan pengeluaran dana yang tidak terduga.
Oleh sebab itu, sebelum berangkat, kami sama-sama mengkalkulasi dana yang
diperlukan dan bagaimana agar bisa berhemat.
Sepulang mudik pun kami kembali melakukan kalkulasi terhadap dana yang
sudah dikeluarkan, dan Alhamdulillah pengeluaran selama mudik tidak melebihi
estimasi dana yang kami siapkan sebelum berangkat.
Ketiga, momen berkumpul bersama keluarga saat mudik membuat
ikatan persaudaraan dan keakraban pun menjadi #LebihBaik. Komunikasi yang pada
tahun-tahun sebelumnya hanya terjalin lewat ponsel, pada Lebaran tahun ini
alhamdulillah bisa berlangsung dengan saling bicara dan bertatap muka dalam
suasana kekeluargaan yang hangat. Kami juga bisa memperkenalkan anak-anak pada
saudara-saudara dan kaum kerabat yang selama ini belum pernah mereka temui.
berkumpul bersama keluarga di Padang |
Keempat, perjalanan mudik bersama anak-anak juga melatih
tingkat kesabaran saya dan suami menjadi #LebihBaik. Bagi anda yang pernah
melakukan perjalanan mudik bersama anak-anak, pasti pernah merasakan beragam
jenis kerepotan. Mulai dari anak yang rewel dan mengomel karena bosan atau
lapar, sakit karena kecapekan, ada barang yang tertinggal, dan sebagainya.
Pengalaman adalah guru yang berharga. Dan pengalaman saat melakukan perjalanan
mudik juga adalah guru yang bijak untuk membuat kita menjadi lebih sabar.
Kelima, mudik Lebaran tahun ini memberi kami kesempatan
menikmati pemandangan alam yang indah sehingga meningkatkan rasa kesyukuran kami
kepada Sang Maha Pencipta. Selama ini, terkungkung oleh rutinitas dibalik
sekat-sekat ruang kerja membuat kami kehilangan banyak waktu untuk melihat dan
menikmati alam sekitar. Alhamdulillah, dengan mengunjungi tempat-tempat wisata
alam saat mudik membuat suasana hati kami menjadi #LebihBaik, begitu juga rasa kekaguman
dan syukur kami kepada Sang Maha Pencipta.
mengunjungi tempat wisata alam |
Keenam, sepulang dari mudik membuat semangat dan motivasi
kami pun terpompa menjadi #LebihBaik. Mudik tak hanya sekadar menjadi bagian
dari momen Lebaran, tetapi sekaligus menjadi
sarana refreshing bagi jiwa dan fisik kami yang selama bertahun-tahun
sebelumnya terikat oleh rutinitas yang monoton.
Dengan keenam hal berharga di atas yang tidak pernah kami
dapatkan pada Lebaran di tahun-tahun terdahulu, sungguh tepat kiranya saya
katakan, bahwa momen mudik Lebaran tahun ini menjadi momen Lebaran yang
#LebihBaik bagi kami sekeluarga dibandingkan momen-momen Lebaran yang telah
kami lewati sebelumnya. Saya berdoa, semoga Tuhan memanjangkan usia kami
sekeluarga dalam kesehatan agar dapat menikmati momen Lebaran yang #LebihBaik
lagi pada tahun-tahun yang akan datang.
lebaran itu indah ya mbak.. silaturahim dengan keluarga sanak saudara itu sangat membahagiakan :)
ReplyDeleteIya betul mak...rasanya pingin ngumpul sering2
ReplyDelete