Saya membeli buku ini setahun silam, namun ketika
itu, saya baru membaca bab awal dan belum merasa tertarik. Mungkin, sesuai
anjuran penulisnya, bahwa membaca buku ini seyogyanya harus diiringi kerendahan hati, dan jujur
saja, saat pertama membeli dan membacanya, dorongan terbesar saya adalah semata
menuruti rasa penasaran dan ngikutin trend. Ya. Buku yang begitu populer ini,
masa’ sih saya belum baca? Walhasil, karena (mungkin) niatnya kurang mantap, baru
sekilas baca belum terasa berkesan.
Akhirnya, pagi ini saya memutuskan untuk membacanya
dengan serius. Dan Alhamdulillah, langsung khatam! :D Mungkin karena kali ini saya
udah meluruskan niat untuk mendapatkan sesuatu dari buku ini. Jadi efek yang
saya rasakan juga beda jauuuh.
Berhubung buku ini memang sedikit beda dari buku
kebanyakan, dan dengan angka penjualan seri ini yang menembus angka ratusan
ribu eksemplar (belum terhitung yang bajakan), jadi saya pun yakin kalau buku
ini sudah dibaca banyak orang, maka untuk resensi kali ini, saya lebih tertarik
untuk mengulas kelebihan-kelebihan yang dimiliki buku ini (dan juga penulisnya) ketimbang mengulas isinya.
Baiklah, berikut ini beberapa poin yang (menurut
saya) memberi kontribusi pada kesuksesan buku dari seri ini, yang semuanya saya
awali dengan huruf S :
- Spesifik
Sebagai buku motivasi, seri otak
kanan ini menampilkan sesuatu yang berbeda baik pada kemasan dan juga isi. Biasanya,
sosok perempuan bercadar hanya tampil pada sampul novel-novel islami, tapi buku
ini juga memajang design serupa, ditambah latar menara Eiffel dan judul “Moslem
Millionaire” serta kemasan hard cover yang lux, buku ini sudah memberi kekhasan
yang tak sekadar eye catching tetapi juga unik dan menjanjikan.
Dari segi kontennya pula, buku ini pun
tak tampil sebagaimana layaknya kebanyakan buku-buku motivasi yang berjejalan teoritis
disertai analisa penulisnya terhadap teori dan keterkaitannya dengan peristiwa.
Ataupun buku motivasi yang semata-mata menyajikan kumpulan kisah-kisah
inspirasi dan pelajaran yang bisa diperoleh darinya. Tetapi lebih didominasi oleh
opini, pandangan dan keyakinan penulisnya yang tentu saja tetap didukung oleh
fakta peristiwa dengan dilandasi dalil-dalil Al-Quran. Selain itu, orisinalitas
dan kekhasan gaya tutur penulisnya juga menambah nilai plus tersendiri dari penyajian buku
ini.
Ya. Konten buku ini dituturkan
dengan penuh percaya diri dan penuh keyakinan. Bahasanya lugas dan straight to
the point, tidak lagi sekedar membujuk atau menghimbau, tetapi langsung menohok
dan mengetuk ke pusat kesadaran. Bahkan humornya pun tak sekadar cerdas, tetapi
juga memberi efek hantaman yang cukup telak. Lihatlah apa yang dikatakan
penulis tentang orang yang pelit bersedekah pada hal. 54 :
“Penting juga dicatat, orang yang
bersedekah alakadarnya namun berharap rezekinya berlimpah-limpah, hidupnya
serba indah, masuk surga dengan mudah, menurut saya, inilah orang yang tidak
tahu diri! Betul sekali, tidak tahu diri! Terus, orang yang bertekad sedekahnya
seumur-umur segitu-segitu aja, menurut saya, orang ini pantas dibacain Ayat Kursi.
Lho kenapa? Jangan-jangan sudah kesurupan tuh orang, hehe."
3. Simple
Yup. Nilai inspirasi dari buku ini
disampaikan dengan cara yang simple, nggak neko-neko, mudah dipahami, beberapa bahasan juga sangat menyentuh. Ada begitu
banyak buku motivasi yang muatannya hanya mampu diserap dan diingat pembaca
dalam kapasitas hanya sekian persen saja, tetapi buku ini justru memberi hal
sebaliknya. Saat menutup buku ini, saya yakin pembaca akan dapat langsung menggoreskan konklusi penting yang ia peroleh : bahwa dalam meraih kekayaan hidup yang tak
terbatas, manusia harus melakukannya karena cinta, dan cinta yang utama adalah
cinta yang tertuju kepada Allah, cinta itu juga harus dibarengi dengan semangat
dan antusiasme pantang menyerah, ikhlas bersedekah, berbakti pada orang tua,
mencintai Rasulullah, menyayangi keluarga, dan jangan lupa....baca semua buku seri
otak kanan atau ikuti seminarnya. Kalimat terakhir bukan saya yang ngomong lho, tapi emang tercantum
berulang kali dalam buku ini. Itu sebabnya pada poin sebelumnya, saya katakan
kalau penuturan buku ini sangat percaya diri, dan percaya dirinya (untungnya)
dalam konteks yang sangat positif :D
Inilah poin paling penting menurut
saya, yang membuat seri buku ini berikut
seminar-seminarnya berhasil meraih animo dan antusiasme yang sangat luar biasa. Pendekatan
spiritual, yang menggiring pembacanya agar lebih mendekat pada Sang Pencipta,
menjadikanNya sebagai landasan cinta dan tujuan hidup. Meraih kekayaan dilandasi
cinta kepada Allah, dan menjemput rezeki pun dengan cara-cara yang diridhoi
Allah. Andai pun buku ini telah merangkum semua poin kelebihan yang telah saya
sebutkan diatas, tanpa poin yang satu ini, kira-kira, mungkinkah keberkahanNya akan
tercurah deras pada kesuksesan buku ini?
Judul : Moslem Millionaire
Penulis : Ippho santosa & Tim Khalifah
Penerbit : Elex Media
Tahun : 2013
Hal : 101 hal
No comments