Sudah lebih dari
sebulan kita diminta untuk tetap tinggal di rumah. Upaya pemutusan rantai
penyebaran virus corona guna meminimalkan jumlah manusia yang terinfeksi masih
terus dilakukan baik oleh pemerintah di tingkat daerah hingga pusat.
Untuk
mendukung upaya percepatan ini, kita
memang harus bersatu, mengikuti anjuran tegas dari pemerintah dan
mengikuti aturan-aturan guna mencegah virus ini terus berkembang dan menyebar.
Seiring dengan
pandemi corona yang membuat banyak sektor terdampak, ratusan hingga jutaan
saudara kita mengalami penurunan hingga kehilangan penghasilan. Disinilah peran
serta kita dibutuhkan. Tidak harus memiliki materi melimpah ruah atau menunggu
hingga saat tertentu untuk berbuat baik. Saat ini pun, meski dari rumah, kita bisa
terus berbagi kebaikan dengan banyak cara.
Berikut beberapa cara
yang bisa kita tempuh untuk selalu berbagi walau dari rumah :
- Memberi semangat dengan energi positif
Saat
ini banyak beredar pesan berantai hingga informasi yang tidak jelas asal
muasalnya. Kadang kala pula pesan-pesan tersebut berisi berita hoax yang justru
menambah panik dan tekanan di tengah masalah yang tengah dihadapi. Mungkin
mereka yang membuat atau menyebarkan berita tersebut ingin orang-orang di
sekitarnya meningkatkan kewaspadaan. Tetapi karena cara penyampaian berita,
bahasa yang digunakan kurang tepat, bagi sebagian orang akan direspon secara
berlebihan dan justru menambah kecemasan. Potensi kecemasan ini bisa menurunkan
imunitas tubuh yang sangat dibutuhkan untuk melawan serangan virus corona dan
berbagai penyakit lainnya.
Oleh
karenanya, berbagilah hal-hal positif. Juga ajakan untuk selalu berprasangka
baik terhadap Allah sembari membagikan ajakan untuk mematuhi protokol dan
aturan yang dibuat sebagai bagian dari ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi
ini.
Ada
banyak cara untuk melakukan hal ini. Melalui tulisan di status, blog, video
untuk mengajak berpikir positif hingga mengunggah hal baik di sekitar kita.
Dalam bukunya, Words Can Change Your Brain, Andrew
Newberg dan Mark Robert Waldman menulis bahwa “sebuah kata punya kekuatan untuk
memengaruhi ekspresi gen yang mengatur stres fisik dan emosi”. Lebih jauh lagi
dijelaskan dalam buku tersebut bahwa kata-kata positif seperti “cinta” dan
“damai” bisa mengubah ekspresi gen, memperkuat area di lobus frontal, dan
meningkatkan fungsi kognitif otak.
Kata positif akan mendorong pusat motivasi di otak untuk
melakukan tindakan. Sebaliknya, kata-kata yang mengandung perseteruan dapat
mengganggu gen tertentu yang memainkan peran kunci dalam produksi zat kimia
saraf. Padahal, zat kimia saraf inilah yang melindungi kita dari stres.
Kata-kata negatif juga bisa meningkatkan aktivitas di
amygdala, yakni pusat rasa takut di otak. Kata-kata negatif bisa melepas
puluhan hormon stres dan neurotransmitter, yang pada gilirannya mengganggu
fungsi otak. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa “kata-kata penuh amarah”
mengirimkan pesan peringatan ke otak, secara bertahap menghentikan kerja pusat
logika di lobus frontal.
Penggunaan kata yang tepat sangat penting untuk membantu
seseorang untuk lebih bisa menerima dan menghadapi realita kehidupan. Dengan
mempertahankan kata-kata positif di otak, aktivitas di lobus frontal bisa
terstimulasi. Area di otak ini yang meliputi pusat bahasa yang akan berhubungan
langsung ke area motor korteks yang mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan.
Buku yang ditulis berdasarkan penelitian dan riset ini juga
mengatakan bahwa semakin lama seseorang memusatkan kata positif, semakin banyak
bagian lain di otak yang terstimulasi. Misalnya saja, fungsi lobus parietal
mulai berubah yang kemudian mengubah persepsi diri dan orang lain yang
berinteraksi dengan kita.
Dengan pemahaman ini, kita tahu betapa dahsyatnya pengaruh
kata-kata positif yang dilakukan terus-menerus terhadap orang lain. Hal ini
ibarat membanjiri saluran yang kotor dengan air bersih, lama-kelamaan saluran
tersebut akan bersih kembali sehingga bisa menyalurkan hanya air yang bersih
saja.
Melihat betapa dahsyatnya pengaruh perkataan yang baik dan
positif ini, kita bisa menjadi bagian untuk terus membagikan pesan-pesan
positif untuk sesama. Jika banyak yang melakukannya, lama-kelamaan akan banyak
pula yang tertulari energi positif ini dan lambat laun kita akan memiliki
sugesti positif yang baik. Sugesti positif ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk
melawan penyakit akibat virus maupun akibat yang lainnya.
- Berdonasi secara online
Saat
ini, ada banyak pilihan berdonasi yang bisa dilakukan, bahkan mulai dari jumlah
yang cukup terjangkau. Pilihan pembayarannya pun beragam sehingga kita tidak
perlu bingung lagi atau harus keluar rumah untuk transfer. Hal ini dipermudah pula
dengan berbagai pilihan program untuk berdonasi.
Informasi
tentang ini bisa dengan mudah kita temui di media sosial sehingga aktivitas
browsing di media sosial akan menjadi sarana berbagi pula.
- Berbagi melalui makanan dan APD
Punya
keahlian memasak yang oke? Nah, di bulan suci ini kamu bisa menggunakan keahlian
memasakmu untuk berbagi dengan sesama. Atau jika tidak, ada banyak
sahabat-sahabat yang siap membantu menyalurkan donasimu dalam bentuk makanan
untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Atau
kamu bisa menjahit? Tidak ada salahnya ikut membuat masker yang kemudian
dibagikan untuk sesama. Atau face shield yang tentunya sangat berguna bagi
nakes dan berbagai profesi yang menjadi garda terdepan dalam penanganan
covid-19 ini.
- Berbagi doa
Doa
merupakan senjata ampuh untuk mampu mengubah keadaan. Berbagilah kebaikan
dengan selalu mendoakan kebaikan dan kesehatan saudara-saudara kita dimanapun
mereka berada. Doa yang ditujukan untuk orang lain merupakan doa yang baik.
Karena mereka tidak mengetahuinya, tetapi Allah Maha Tahu dan ini merupakan
sebuah perbuatan baik yang akan tercatat di buku amal kebaikan kita.
Tentunya masih banyak
cara untuk bisa tetap berbuat baik dengan sesama, walaupun kita harus diam di
rumah saja. Yang terpenting adalah konsisten dalam melakukannya, tidak menunggu
syarat tertentu baru melakukan kebaikan dan jagalah kebersihan hati. Karena
hati yang bersih akan dengan tulus melakukan kebaikan untuk sesama. Dan tak ada
yang tersia dari kebaikan, sekecil apapun itu. Selamat berpuasa.
Sumber :
sains.kompas.com
freepik.com
No comments