[LIFESTYLE] Bekerja dari rumah, saat ini telah menjadi pilihan
banyak kaum wanita. Tentu saja, bukan tanpa alasan mengapa wanita lebih memilih
untuk bekerja di rumah. Berikut diantaranya :
1. Situasi
psikis
Menurut Brilyantini dalam bukunya
Sukses Bekerja Dari Rumah, setidaknya ada dua jenis situasi psikis yang kerap
dialami wanita dalam hubungannya dengan pekerjaan, yaitu :
a. Bagi
wanita karir, situasi yang dialami antara lain : sudah bosan dengan pekerjaan di
kantor, merasa tidak nyaman dengan suasana kerja, dan muncul perasaan bersalah saat
harus terus menerus meninggalkan anak-anak
b. Bagi
seorang ibu rumah tangga, situasi yang dialami pada umumnya adalah jenuh dengan
rutinitas. Apalagi jika anak-anak mulai besar sehingga punya lebih banyak waktu
senggang.
2. Kondisi
finansial
Kebutuhan rumah tangga dan harga
barang yang terus meningkat namun tidak dibarengi dengan peningkatan
penghasilan, mendorong banyak ibu rumah tangga untuk ikut mencari penghasilan
tambahan. Dan tentu saja, pilihan paling “aman” untuk bekerja tanpa mengabaikan
anak-anak, adalah dengan bekerja di rumah.
3. Kebutuhan
eksistensi
Kebutuhan eksistensi
erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Menurut teori
hierarchy of needs yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, tingkatan kebutuhan
dasar manusia terbagi atas lima : kebutuhan fisik, keamanan, love
belonging, esteem, dan self actualization.
Ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan kedua, begitu seterusnya hingga sampai pada kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Dan untuk aktualisasi ini, erat hubungannya dengan reputasi, personal branding, rasa gengsi dan pemenuhan materi. (sumber : www.tabloidnova.com). Maka, salah satu cara untuk menggapai kebutuhan ini, adalah dengan bekerja. Baik berupa pekerjaan formal maupun non formal yang bisa dilakukan dari rumah.
Didalam Islam,
wanita tidak dianjurkan untuk bekerja. Tugas untuk menafkahi keluarga terletak
di bahu suami. Para ulama memiliki pandangan berbeda dalam hal ini. Terdapat segolongan
yang mengharamkan wanita untuk bekerja di luar rumah, sebagian membolehkan
dalam keadaan darurat, dan sebagiannya lagi menyatakan mubah (boleh) selama ada
ijin suami dan tidak menyalahi aturan agama.
Bagi kaum wanita yang
sependapat dengan golongan pertama dan punya keinginan untuk bekerja, maka pilihan
satu-satunya tentu saja adalah dengan bekerja dari rumah.
Salah
satu atau beberapa alasan diatas, boleh jadi menjadi alasan anda juga saat
memutuskan untuk bekerja di rumah. Namun, sebelum mulai bekerja di rumah,
sebaiknya siapkan dulu checklist jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini
:
1. Bagi
anda yang sebelumnya bekerja, siapkan jawaban untuk daftar pertanyaan berikut :
siapkah anda menerima konsekuensi saat keluar dari pekerjaan? siapkah anda menghadapi
ritme kehidupan yang berbeda? Apakah anda memiliki ketersediaan dana yang cukup
untuk menopang kehidupan selama merintis pekerjaan di rumah? Sudahkah anda merencanakan
pekerjaan apa yang akan dilakoni di rumah dan melakukan sejumlah persiapan?
2. Bagi
anda yang sebelumnya seorang ibu rumah tangga murni atau belum pernah bekerja, berikut
daftar pertanyaannya : sudahkah memiliki gambaran dan rencana tentang pekerjaan
yang akan anda lakukan di rumah? Siapkah anda mengelola waktu agar pekerjaan
tidak berantakan dan keluarga tetap terurus? Siapkah anda menjadi seorang
profesional meskipun bekerja dari rumah? Sudahkah anda memiliki perencanaan
pengelolaan finansial yang memisahkan antara dana pribadi dan dana untuk
keperluan pekerjaan?
3. Bagi
keduanya, baik wanita karir maupun ibu rumah tangga, renungkan pula motivasi utama
anda untuk bekerja di rumah. Apakah karena ingin tetap dekat dengan keluarga,
ingin membantu perekonomian keluarga, ingin menyalurkan hobi, bakat dan potensi,
ingin membunuh rasa bosan, atau demi memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Pengenalan
akan motivasi utama ini sangat membantu dalam menentukan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan dan bagaimana pengelolaannya.
Bekerja dari rumah
memang memiliki banyak keuntungan, hati dan pikiran menjadi lebih tenang, pengelolaan
atas waktu dan manajemen pekerjaan sepenuhnya menjadi milik kita, atau dengan
kata lain, kita menjadi “boss” atas pekerjaan kita sendiri, dan kita juga bisa
memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan passion, minat dan bakat kita.
Namun demikian, bukan
berarti bekerja di rumah tak butuh perencanaan dan pengelolaan yang matang,
agar aktivitas tersebut dapat berlangsung dalam jangka waktu panjang dan
memberi hasil yang positif tanpa mengurangi perhatian kita terhadap keluarga.Insya Allah, pada
obrolan akan datang kita akan membahas bekal apa saja yang harus dipersiapkan
saat kita lebih memilih bekerja di rumah. So....stay tune ya :)
Ditunggu selanjutnya mba, cita-cita saya pengen banget kerja di rumah berdaster ria sambil leyeh-leyeh, planning sesuka hati, menetapkan target sesuai kemampuan. Semoga bisa terealisasi aamiin :)
ReplyDeleteAamiiin.....aku masih 2 ways ini, pagi kerja pake seragam, malam kerja pake daster, hehe
DeleteMakin kece mbk artikelnya, memang kudu bekal dalam bekerja dari rumah
ReplyDeleteAku pun memilih karena ada hal yang jadi prioritas
Iyup, prioritas juga bisa bikin kita termotivasi untuk kerja dari rumah
Deleteenak kalo ngerjain dari rumah, mb. bisa pakai daster. hihi. yang penting tugas selesai tepat waktu.
ReplyDeletebetul banget.....bisa pake daster en gak perlu dandan2 hehe
DeleteAku pun pengen resign, tapi belum siap, Mbak. Rencana kalau udah berkeluarga (eh malah curcol), baru resign.
ReplyDeletesama, aku juga pingin pensiun dini, tapi pinginnya dapet pesangon gede *maunya*
DeleteAku udah kerja dari rumah sejak 1,5 tahun lalu, salah satu motivasinya jg buku mba brilyantini ini..
ReplyDeletewah...keren :)
Deletekarena kerja di luar itu sesungguhnya gak mudah dan gak bebas waktunya. #tsurhat :)
ReplyDeletebener banget
DeleteAku juga pengen Mbak punya bisnis sendiri di rumah. Tapi masih belum punya modal. Hiks
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deletemulai dari yang minim modal aja dulu, misalnya jadi reseller online
Deleteaku termasuk ambil yang mubah, selama suami mengijinkan
ReplyDeleteenaknya sih kalo perempuan belajar bisnis online, itu sangat2 ngebantu perekonomian dan tetep bisa dikerjain dari rumah.
iya bener...bisa bantu ekonomi keluarga
Deletekerja di rumah bagi perempuan emang pilihan paling ideal ya mbak, tapi lagi2 emang idealisme hrs paralel dan harmoni dgn realita.. sy lagi mencoba kerja di rumah nih^^
ReplyDeleteiya, fleksibel kuncinya, tapi idealisme tetep gak boleh luntur
DeleteBelum pernah kerja kantoran jadi ga bisa bandingin. Hihihi..
ReplyDeletesama2 asyik sih sebenenrya, di kantor kita punya banyak temen...tapi kadang idealisme goyah oleh kepentingan, hehe. Di rumah lebih nyaman dan bisa disesuaikan dgn keinginan, tapi ya sepi karena kerja sendiri
Deleteanak lebih membutuhkan dampingan ortu
ReplyDeleteaq msh single kak tpudh dilema mw plih karir atw... hihi tp artikel ini bermanfaat banget, jd bahan pertimbangan
ReplyDelete