Sedikit terlambat menulis ini. Di saat teman-teman yang lain
telah mengisi blognya dengan resolusi 2016. But,
it’s better to be late than never. Karena pada tahun-tahun sebelumnya, saya
memang tidak pernah mendokumentasikan perjalanan dan pencapaian saya pada tahun
yang telah terlewati.
Saya pikir, untuk apa saya melakukannya? Memangnya, siapa yang
butuh informasi tentang pencapaian saya dalam setahun?
Tetapi, saat saya berpikir ulang, sepertinya itu bukan
sesuatu yang merugikan. Apalagi, seiring perputaran waktu, saya semakin lupa
pada peristiwa yang telah tertinggal jauh. Bahkan saat ada yang bertanya :
berapa buku yang sudah kamu tulis dan terbitkan? Terkadang saya harus membuka
kembali list nya yang saya simpan di blog
ini (baca : profilku).
Jadi, di permulaan tahun ini saya akan menulis hal-hal yang
sudah saya alami dan saya capai di tahun lalu. Tentu, catatan ini nggak akan
mencakup semuanya. Setelah sebelumnya saya menulis beberapa target yang gagal di
tahun lalu (baca : change this year failure into-a-next-year-achievement), kali
ini saya ingin menuliskan beberapa pencapaian dalam bidang yang saya cintai - menulis.
Saya menyebut tahun 2015 sebagai tahun terkabulnya doa-doa. Karena
banyak doa dan harapan saya tentang aktivitas menulis yang dikabulkan Allah
swt. Berikut diantaranya :
Pertama, menjadi penanggung jawab (Pj) antologi.
Sekitar awal tahun lalu, saya melempar survey di grup
menulis di mana saya menjadi adminnya, yaitu Be A Writer (BAW) Community. Saya ingin
tahu hal-hal apa yang bisa memicu semangat dan motivasi mereka untuk menulis. Waktu
itu, jawaban terbanyak mereka adalah minta diadakan audisi antologi.
Berbekal jawaban ini, saya memberanikan diri mengajukan
proposal kepada penerbit. Tujuan saya ketika itu, tak lain untuk menyemangati
dan memotivasi teman-teman di grup yang rata-rata memang penulis pemula. Dan saya
berharap, niat ini diridhoi Allah.
Alhamdulillah, gayung bersambut. Tak lama setelah itu,
penerbit Indiva memberi proyek antologi bertema jomblo. Tetapi dateline-nya ......alamak!
Hanya 2 minggu!
Kepalang udah ngajuin, saya lalu lemparkan ke grup dengan
dateline 10 hari, dan mereka ternyata menyanggupi! Maka, kerja keras pun
dimulai. Dalam sepuluh hari, saya juga menulis naskah saya untuk antologi itu. Tiga
hari sisanya untuk memilih naskah yang layak, dan hari terakhir untuk
menyunting. Tak ayal, mata saya sempet bengkak karena kecapekan.
Alhamdulillah, kerja keras ini berbuah manis. Antologi Jomblo
Prinsip Atau Nasib terbit satu bulan kemudian, dan di luar dugaan, dua minggu beredar
udah cetak ulang!
Beberapa bulan kemudian, Indiva kembali kasih proyek
antologi. Kali ini disiapkan untuk menyambut Ramadhan. Alhamdulillah, proses
penulisan-seleksi-sunting sampai dikirim ke penerbit hingga terbit pas di bulan
Ramadhan, semuanya berjalan lancar.
Buat saya, menjadi Pj antologi adalah sesuatu yang
bermanfaat untuk melatih tanggung jawab dan disiplin. Apalagi, di masa sekarang
kerjaan sebagai Pj sudah nggak diminati teman-teman penulis. Karena memang bukan
hal mudah untuk menyeleksi puluhan naskah, menyuntingnya, hingga mengoordinir
teman-teman yang terpilih sebagai kontributor.
Alhamdulillah, doa saya agar semangat teman-teman BAW
kembali bangkit, dikabulkan Allah dengan lahirnya kedua antologi ini.
Kedua, membuka kelas menulis novel online
Keinginan membuka kelas menulis sebenarnya udah muncul sejak
tahun 2014, dan udah saya diskusikan bersama teman yang juga penulis novel, Leyla
Hana. Tapi awalnya niat ini sempat maju mundur. Alasan terbesar karena kami merasa
nggak pede. Emangnya siapa sih Riawani Elyta dan Leyla Hana? Udah sekaliber
mana sampe berani buka kelas novel?
Tetapi, keraguan dan kalimat pesimis itu kami tepis
jauh-jauh. Selama tiga bulan kami mempersiapkan modul dan sistematika untuk kelas
ini. Dan saat gelombang pertama dibuka,
Alhamdulillah responnya sangat menggembirakan. Bahkan di luar dugaan kami,
sampai hari ini kelas ini sudah membuka tiga gelombang dengan total peserta
mencapai 25 orang.
Insya Allah, tahun ini gelombang keempat akan segera dibuka
ditambah dengan kelas menulis non fiksi.
Ketiga, menjadi kontributor media online
Di pertengahan tahun, sempat terbetik keinginan saya untuk
lebih banyak menulis sesuatu yang banyak manfaatnya. Terpikir oleh saya untuk
menulis non fiksi. Walaupun ketika itu saya juga tengah menulis buku non fiksi,
tetapi, proses penulisan sebuah buku hingga terbit bukanlah waktu yang sebentar.
Alhamdulillah, Allah kembali mengabulkan doa saya. Di timeline
facebook, saya membaca lowongan untuk menjadi kontributor Ummi-online. Saya mencoba
melamar, dan diterima! Dan saat mulai aktif menulis artikel, dalam hati saya inginkan
bahwa tulisan-tulisan saya untuk Ummi, saya niatkan untuk menjadi amal jariah.
Dan sama sekali di luar dugaan saya, dalam kurun waktu 3
bulan, saya telah menulis 118 artikel untuk Ummi online. Andai semua artikel
ini dibuat untuk job review, sekarang saya udah jadi jutawan kali yak,
hehe. Tetapi, saya merasa bahagia, karena niat saya dikabulkan Allah, dan
mungkin karena niat yang memang untuk amal, Allah jugalah yang telah menguatkan saya untuk menghasilkan tulisan sejumlah itu. Dan Alhamdulillah, pada bulan Juni
saya mendapat reward sebagai best contributor of the month, yaitu penghargaan yang diberikan
kepada kontributor dengan jumlah artikel terbanyak setiap bulan.
Pada bulan Oktober, saya mulai menulis untuk web Sayap
Sakinah. Mungkin ada yang bertanya, kenapa saya kok berpindah ke media online
yang skala jangkauannya lebih kecil? Karena Sayap Sakinah ini, sesungguhnya
adalah web yang lahir dari keinginan dan diskusi saya bersama Afifah Afra. Jadi,
saat buku duet kami Sayap Sakinah terbit, kami punya keinginan untuk memiliki
portal online yang menyajikan informasi-informasi seputar dunia muslimah. Maka,
web Sayap Sakinah pun diluncurkan. Kapan persisnya saya juga lupa. Awalnya ditangani
oleh satu orang admin. Tetapi, karena dalam perjalanannya sedikit stagnan,
sayapun menawarkan diri untuk menjadi kontributor tetap di web ini. Itung-itung
sebagai bentuk tanggung jawab atas keinginan dan mimpi yang pernah kami
canangkan. Selain saya dan Afifah Afra, Alhamdulillah, belakangan, adik saya
turut serta menjadi kontributor Sayap Sakinah.
Ini juga menjadi kebahagiaan tersendiri buat saya, karena
adik saya termotivasi untuk menulis, dan sudah menghasilkan beberapa
artikel di web tersebut di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga dan
menjalankan bisnis rumahan.
Insya Allah, ke depan kami berencana ingin menulis buku
bersama. Mudah-mudahan niat ini nantinya akan dikabulkan dan diridhoi Allah. Amin.
Keempat, buku duet saya terbit.
Setelah melewati proses panjang dan berliku, terutama untuk
novel Rahasia Pelangi yang harus melewati masa 3 tahun (baca : behind the scene Rahasia Pelangi) akhirnya, Allah
memperkenankan buku duet saya terbit. Pertama adalah buku Sayap-sayap Mawaddah
bersama Afifah Afra, yang merupakan sekuel Sayap-sayap Sakinah, disusul novel
Rahasia Pelangi bersama Shabrina WS.
Buat saya, Afifah Afra dan Shabrina WS lebih dari sekadar
teman berduet dalam menulis, tetapi mereka berdua adalah sahabat yang sangat
berarti buat saya. Shabrina dengan kelembutannya dan kalimat-kalimatnya yang
selalu menyejukkan, serta Afifah Afra yang tegas, cerdas, dan kadang agak ngeboss
adalah dua sisi yang membuat diri saya merasa tergenapi.
Semoga, persahabatan ini akan terus langgeng dan kami tetap terus
menerbitkan buku-buku duet selanjutnya.
Kelima, menang lomba blog
Untuk yang ini, sebenarnya saya malu nulisnya, karena
pencapaian saya di tahun ini baru seuprit, setelah puluhan kali ikut lomba blog
lalu kalah. Hehe. Yang pertama adalah saat menang 8share, dan satunya lagi saat jadi
salah satu pemenang Sistalisius. Hadiahnya juga masih ucil-ucil, belum yang dalam
bentuk duit jut-jut atau gadget seperti teman-teman yang lain, bahkan untuk
lomba 8share, sampai hari ini saya belum terima hadiahnya, ups!
Tetapi, ada satu hikmah yang saya peroleh dari kemenangan di
8share, artikel saya dijadiin specials sehingga viewernya sampe ribuan dalam
sehari, (baca : Belum Sebulan Bergabung dengan 8share, celengan saya nambah Rp.600 ribu ) dan yang nggak kalah penting, saya jadi termotivasi untuk
menabung sesuai tanggal serta menabung khusus uang Rp.20 ribu.
Ini adalah viral
dari FB-nya Amalia Putri dan Vindry serta
menjadi specials 8share yang paling banyak mendapat unique visits dari yang
saya bagiin. Alhamdulillah, udah dua bulan ini saya konsisten menabung dan
nggak sedikit teman-teman yang juga terinspirasi untuk melakukan hal serupa. Mudah-mudahan
konsistensi ini bisa terus saya pertahankan bersama teman-teman yang
melakukannya.
Nah, inilah beberapa pencapaian saya di tahun 2015 yang
nggak bakal terealisasi tanpa izin dan ridho dari Allah. Untuk tahun 2016 ini, seperti
juga tahun-tahun yang lewat, saya nggak pernah menuliskan resolusi saya, karena
saya type orang yang spontan. Saya cenderung melakukan sesuatu berdasarkan
dorongan terkuat yang saya alami seiring waktu yang berjalan. Bukan sesuatu
yang memang udah saya rencanakan sejak awal.
Tetapi, saya kepingin tahun ini bisa lebih aktif menulis
buku, membaca dan meresensinya. Tiga aktivitas yang sangat saya cintai. Meskipun
era blog monetize sedang berada di puncaknya, saya belum berencana untuk fokus
di bidang ini. Saya masih kepingin jadi blogger lepas. Lagi pingin curhat, ya
curhat, lagi pingin ikut lomba atau GA, ya ikut. Lagi males ngisi blog, ya
nggak diisi. Hehe.
Sebaliknya, meskipun dunia perbukuan lagi redup, saya tetap ingin
konsisten di bidang ini. Saya ingin mendedikasikan diri dan pemikiran saya
untuk membuat dunia perbukuan kembali bergairah, meski dalam kontribusi sekecil
apapun itu.
Setiap kali saya melihat buku-buku saya yang berderet di
lemari, mereka seperti ngomong ke saya, saat dunia perbukuan lagi di atas angin,
kamu bela-belain siang malam nulis buku, tapi saat lagi suram, masa’ sih kamu udah
nggak setia? hehe. Untung deh omongan itu hanya muncul dalam khayalan saya,
andai buku-buku itu bisa ngomong beneran, pasti udah merinding saya.
Untuk kalian yang udah mampir di post ini, mohon Amin-kan
juga ya doa dan harapan saya untuk tahun 2016 ini, saya doakan, mudah-mudahan
harapan dan resolusi kalian juga akan diridhoi Allah untuk menjadi kenyataan.
(bersambung)
Aamiin. Smoga smua tercapai ya Mbak :) Ayo mbak nulis resensi lagi, aku kangen baca resensimu :D
ReplyDeleteinsya Allah :D
DeleteAamiin. Semoga terwujud doa dan harapannya :-)
ReplyDeletethank you yanti :)
DeleteBetul, mbaaaa... Fokus di buku dan resensi aja deh, biar sainganku dikit xixi...enggak kok, tapi memang sebaiknya kita melakukan sesuatu yg kita cintai. Mbak Lyta passionnya memang di buku dan resensi karena cetar-cetar. Kalo aku justru merasakan banyak peruntungan di blog, makanya lebih banyak ngblog. Mba Lyta udah jadi penulis langganan di dua penerbit, udah siplah. Sedangkan aku, apalah ahahah..
ReplyDeleteleyla emang hokinya di blog, perasaan tiap bulan menang mulu hahaha. Nulis buku juga udah dari jaman lawas hehe
DeleteHahahaa... ngakak baca komennya Mak Leyla Hana.
ReplyDeleteIsh keren nih mba Irawati, prestasinya segudang euy
iya mak, nggak mungkin nyaingin mbak Leyla di sirkuit blogging hahaha, dia udah di lap 1 gue masih di lap 30 :D
DeleteMasya Allah cetar. Menurutku Mbk Lyta udah keren selalu fokus dengan amanah. Kini sesuai dg kata hati mbk, semoga berkah di tahun selanjutnya, amin.
ReplyDeleteAmiiin....trima kasih ya
DeleteWah, keren! Semoga tahun ini semakin cetar ya, Mbak. Aamiin.
ReplyDeleteAmiiin....makasih yaa :D
Deleteaamiin..semoga makin sukses ya di jagat raya kepenulisan tanah air mba...klu sy lg down banget nulis cerpen...apalagi mulai belajar nulis novel..sepertinya masih suka di blog yg kadang masih naik turun juga...yg penting tetap nulis sambil nyebarkan semangat menulis kepada generani di tanah kelahiran bapak sastra indonesia..kononlah gitu...tapi generasi di sini sepertinya malas nulis ya..lho kok jadi curhat ga jelas :D
ReplyDeleteiya Ana, biarpun sedikit kontribusi kite2 ni mudah2an lama2 ada manfaatnya juga ya buat generasi kota kite ni hehe. Amiiin makasih Ana :)
DeleteAamiin smg tercapai Mba resolusinya. Keren nih pencapaiannya.
ReplyDeleteSaya jg pengen bgt kayak Mba Ria, terjun di tulis menulis. kudu belajar terus, nih.
yuk kita tetep semangat terus yukk :D
DeleteSemoga resolusi tahun 2016 nya tercapai ya mba, aamiin :)
ReplyDeleteAmiin, trima kasih yaa :)
Deletejejak 2015 sudah baik tuh mba
ReplyDeleteAlhamdulillah
Delete2016 lebih di hebohkan lagi
ReplyDeleteInsya Allah
DeleteKak Lyta... prestasinya sudah banyak ya, luar biasa! saya jadi ikut termotivasi, semoga di 2016, semakin cetar membahana badai :). Amin...
ReplyDeleteAmiiin, terima kasih Nurin :)
Deleteah keren lah mbak Lyta, sering denger nama mbak dari novelis lainnya, sukses selalu untuk mbak ya
ReplyDeleteAmiin, trims ya mbak
DeleteJiaaah... ngeboss :-p
ReplyDeleteEmang :p
Deleteaamiin ... semoga tercapai resolusi nya mbak
ReplyDeletesaya bantu ikut doain
Terima kasih...
Delete