Judul : Rahasia Pelangi
Penulis : Riawani Elyta & Shabrina WS
Penerbit : Gagas Media
Tahun : 2015
Harga : Rp. 55.000,-
Jenis : Novel
Katamu, ada pelangi setelah hujan
Kau hadir, mengulurkan tanganmu
Ajak aku melangkah, bersamamu.
Sepertimu, Anjani dan Rachel juga mencari cinta
Namun, mereka tak pernah menduga
Ternyata cinta segelap hutan di tengah malam
Sementara bagi laki-laki itu,
Ia baru menyadari
Bahwa hidup ternyata seperti hutan.
Jika tak hati-hati, banyak ranting yang akan membuatmu luka
Dalam gelap hutan,
Akankah pelangi terlihat sama indahnya?
=======================================================
Cerita ini sudah tersimpan di benak saya saat draft novel duet ini pertama kali di acc penerbit. Tetapi, saya harus sabar menanti tahun-tahun
berlalu untuk menceritakan lika-liku dibalik
penulisan novel ini.
Bermula pada pertengahan tahun 2012, suami saya iseng mengetik nama saya di google, dan
dari semua yang muncul, entah kenapa dia memilih blog Oci Ym yang memuat resensi novel duet saya dan Shabrina WS berjudul Ping (2012).
Di resensi itu Oci mengunggah gambar gajah mati di Riau sebagai contoh kasus yang mirip dengan Ping. Suami saya tiba-tiba nyeletuk, "Ini ada gajah. Kenapa gak nulis duet aja lagi....tentang gajah?"
September 2012, Penerbit Bentang ngadain lomba novel Wanita dalam cerita. Saya lalu sms Shabrina "gimana, mau nulis tentang gajah?"
Shabrina setuju. Dan kami pun memulai riset untuk menulis novel ini. Jelang kelar, draft ini sempat beberapa kali mengalami perombakan. Seminggu sebelum DL, naskah kami kirim.
Shabrina setuju. Dan kami pun memulai riset untuk menulis novel ini. Jelang kelar, draft ini sempat beberapa kali mengalami perombakan. Seminggu sebelum DL, naskah kami kirim.
Maret 2013. Tibalah saat pengumuman pemenang, dan....novel ini tidak ada di list pemenang. Bahkan di list 18 nominee pun enggak masuk.
Tak ingin larut dalam kecewa, saya dan Shabrina saling berdiskusi, lalu kami sepakat mencoba mengirim ke Bukune.
Beberapa bulan kemudian, dapet kabar dari iwid (Widyawati Oktavia) kalo naskah ini diterima tetapi dengan banyak catatan revisi.
Saat menerima catatan revisi, 'banyak' yg iwid bilang itu ternyata.....jumlahnya 102 catatan revisi! Belum termasuk mengubah plot dan menambah deskripsi. Dan saat sama-sama merevisi bagian masing-masing, capeknya lebih capek dari saat nulisnya, bener deh.
2014, lupa bulan berapa. Sekian bulan berlalu setelah revisi kami kirim, belum ada kabar apa-apa lagi. Sampai kemudian terjadi perombakan di tubuh penerbit, dan sebagai salah satu dampaknya, naskah novel ini akan diterbitkan oleh Gagasmedia.
Sungguh ini jadi kabar yang mengejutkan dan menyenangkan buat saya, karena sejak lama, saya memang ingin sekali novel saya terbit di sini.
Beberapa bulan berlalu, kami dapet email dari Bernard Batubara bahwa dialah editor selanjutnya yang menangani novel ini. Dan tentu saja....masih ada revisi lagi. Untungnya, bersama bara, revisi tidak sebanyak sebelumnya.
2015. Bulan demi bulan berlalu tanpa ada kabar lagi tentang novel ini, hingga kami berdua pun mencoba untuk tak terlalu memikirkannya lagi.
Akhir mei 2015. Kami menerima email berisi draft cover dan diminta untuk mengusulkan judul. Dari titik ini, kami terus berdiskusi intensif dengan tim penerbit tentang pilihan cover, rancangan judul, tagline, blurb, judul per bab, dan....revisi final. Di tahap akhir ini juga, naskah kami ditangani oleh mbak Idha yang namanya tercantum di novel ini sebagai penyelaras akhir.
Sungguh, pengalaman melahirkan 'anak gajah' ini benar-benar jauh lebih rumit dan panjang ketimbang kakaknya Ping di tahun 2011 dulu. Ya. Meskipun novel ini bukan sekuel Ping, tetapi untuk kedua kalinya kami sepakat untuk kembali menulis novel berlatar lingkungan, mengusung misi save our earth, dalam hal ini, pilihan kami adalah penyelamatan hewan gajah yang juga sudah tergolong langka di negeri ini.
Dan saat sejenak merenungkan perjalanan panjang dibalik lahirnya novel ini, betapa kami sadari, bahwa Allah adalah Maha pemilik skenario. Dimulai dari isengnya suami mengetik nama saya yang cuma setitik debu di lautan google, mampir di resensi Oci yang ada gambar gajahnya, ikut di lomba novel lalu kalah, naskah dikirim dan di-acc penerbit dengan ratusan revisi, perubahan manajemen di tubuh penerbit, dieditorin sama bernard, masa tunggu yang bertahun-tahun, dst.....andai....ada satu saja plot yang dibelokkan Allah dari rangkaian skenario ini, cerita kelahiran anak gajah ini tentu akan berubah jauh :)
Finally, saya dan Shabrina mohon doa teman-teman semua, semoga jerih payah dan lika-liku selama lebih kurang 3 (tiga) tahun ini bisa diterima dengan baik oleh pembaca, pesan-pesan tentang lingkungan didalamnya dapat tersampaikan dan membawa manfaat kebaikan untuk semua :)
Novel ini insya Allah sudah terbit dan beredar di seluruh Indonesia mulai bulan Juli 2015. Check it out dan jangan lupa dimasukkan dalam wishlist-to-buy kalian ya :)
Senang dengan kabar gembiranya mbak :) Wuahh... baca lika-likunya sampai tahan napas :D mbak kalau buka kelas nulis novel lagi saya inden bangku jadi murid ya ^_^ Kalian berdua memang solmet yang keren.
ReplyDeleteThank you mbak vanda....kelas novel yg gelombang 2 lagi buka koq mbak 😊
DeleteKaver dan blurbnya bikin aku tertarik... >.<
ReplyDeleteSemoga berkenan baca ya vi 😊
DeleteSemangatnya mesti dicontoh nih, dinamic duo. :D
ReplyDeleteHai haris...thank you yaa 😊
DeleteYeeeay! Ada saya disebut-sebut :)
ReplyDeleteAlhamdulillah... dan Barakallah... Kebayang deh kerennya novel duet ini. Kembali penasaraaaan...
Moga laris manis dan menginspirasi banyak orang seperti novel Ping :)
Ociiii....iyaaa nama Oci dan resensinya waktu itu punya peran penting dalam perjalanan novel ini. Thanks ya Ci....Amiiin ya Rabb
ReplyDeleteselamat ya mbk, duet keren deh semoga laris manis
ReplyDeleteAmiiiin.....trima kasih Naqiyyah :D
ReplyDeleteSubhanalloh yaa, berlikunyaaa perjalanan Rahasia Pelangi ini, :)
ReplyDeleteMba' Mash punya novelnya??
ReplyDeleteDmn kita bisa beli mba?? Sy mau beli buat kajian skripsi.
ReplyDelete