Taraa! Akhirnya ketemu juga kita di quiz GA berhadiah novel First Time in Beijing :) buat kamu yang penasaran tentang ceritanya, bisa klik sinopsisnya disini .
Oke deh nggak perlu banyak cas-cis-cus deh yaa, cekidot syarat-syarat quiznya :
- Follow akun twitter @RiawaniElyta dan FB Riawani Elyta, buat kamu pemilik blog di blogspot, juga dianjurkan untuk join blog ini
- Bagikan info tentang kuis ini di dinding FB atau timeline twittermu dengan menyertakan link info lomba dari blog ini, jangan lupa mensyen @RiawaniElyta dan @Bukune
- Tuliskan jawaban kuis langsung di kolom komentar di bawah ini dengan menyertakan nama akun twitter dan FB kamu
- Bunyi pertanyaan kuisnya : a) sebutkan minimal 3 (tiga) hal yang melintas dalam benakmu saat mendengar nama kota 'Beijing', (boleh nama tempat, kuliner, even, ciri kultur, dsb) dan b) buat flash fiction (FF) yang di dalamnya terdapat kata 'pertama kalinya', jumlah kata tidak lebih dari 200 kata
- 1 (satu) orang peserta boleh menyertakan lebih dari 1 (satu) flash fiction
- Periode kuis adalah dari tanggal 12 Juni - 20 Juni 2013
- Tersedia 3 (tiga) buah novel First Time in Beijing untuk 3 (tiga) orang pemenang.
Ayo sertakan flash fiction terbaik kamu dan rebut peluang untuk menangkan hadiahnya. Selamat mengikuti :)
Salam,
Riawani Elyta
Bismillah....
ReplyDeleteJadi pertama yang komen disini, dan segera ngumpulin jawaban Quiznya, Yes!!
Jawaban saya:
ReplyDeletea: Panda, Tembok Besar China, Kungfu
b: FF Berjudul "Pesan Tiket"
Rico baru saja gajian. Sudah lama ia menantikan ini untuk membeli tiket kereta api untuk mudik lebaran. Walaupun jaraknya masih ada sekitar dua bulan. Ia sudah merencanakan untuk membeli tiket lebih awal agar tidak kehabisan seperti kejadian tahun lalu. Ia bingung mencari alternatif selain kereta api. Rumahnya yang jauh dari pusat transportasi antar kota menyebabkan Ia tidak banyak pilihan selain kereta api.
Biasanya Rico membeli tiket langsung di stasiun. Namun dari beberapa informasi yang didapatkannya, sekarang membeli tket tidak harus di stasiun. Pembelian bisa dilakukan di berbagai tempat reservasi bahkan secara online.
Rico akhirnya memilih membeli tiket di Kantor Pos karena dekat dengan tempatnya bekerja. Rico sangat senang saat mengetahui bahwa kantor pos menyediakan pelayanan tiket kereta apai.Namun pengalaman pertama kalinya ini membuat Rico lupa membawa KTP. KTP saat ini menjadi benda sakti yang digunakan sebagai validasi apabila akan naik kereta api.
---
eh Mbak ini FF sekaligus pengalam pribadi hehehe. Nanti buat lagi ah FF yang lain. Boleh kan mbak Hehehe. Makasih mbak.
---
FF:142 kata
Twitter: @arr_rian
Blog: arrrian.blogspot.com
A) Kerajaan, Dinasti, Peking
ReplyDeleteB) FF dgn judul: Patah Hati
Untuk pertama kalinya, Gea, berdiri didepan Dendra. Kali ini Dendra tidak mencuri pandang, ia dapat menatap Gea cukup lama dalam sebuah pertemuan. Layaknya orang yang sedang jatuh cinta, Dendra menatap lamat-lamat wajah Gea.
Kikuk, malu, sungkan, harus bagaimana berhadapan dengan Gea.
1 tahun yang lalu, mereka baru saja wisuda. Tiga tahun satu kampus dengan Gea, tak ada diantara mereka saling bicara, hanya pertemuan tak sengaja bila pulang kampus, istirahat ke kantin, perpustakaan atau ketika sama-sama menunggu angkot ketika pulang. Jangankan bicara, saling sapa pun tidak tercipta diantara mereka.
Tetapi dia sudah menaruh hati pada Gea sejak masa orientasi. Hanya memperhatikannya, dan mencuri-curi informasi seadanya tentang Gea. Bahkan sampai lulus, tak ada keberanian untuk berbicara langsung dengan Gea.
Dirinya tahu prinsip Gea, seorang muslimah yang baik, tak ada kata pacaran dalam kamus hidupnya. Maka, ia hanya menyimpannya tanpa seorangpun yang tahu.
Kali ini, lagi-lagi tak sengaja, ketika mereka ditugaskan di masing-masing kantornya untuk mengisi acara di sebuah pertemuan. Mereka bertemu. Perasaannya terhadap Gea tak mudah hilang hingga kini.
Akhirnya untuk memecah keheningan dan rasa kikuknya, Dendra kemudian bertanya, 'apa kabar, Gea?'. Belum sempat dijawab oleh Gea, dari kejauhan seorang anak kecil berlari menghampiri Gea dan berkata, "Mamaa..".
Dendra hanya bisa tersenyum pada Gea.
twitter: @nour_nurul
Fb:http://www.facebook.com/nurul.rahmawati.12914
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHalo Mbak Ria salam kenal ya ^^
ReplyDeletea. Tembok Cina, atlet bulutangkisnya yang hebat,jago dan selalu juara mulu (olahraga) serta politiknya yang dikenal sebagai negara komunis.
b. FF berjudul : Bertemu Teman Baru
Sore hari itu ketika bulan suci ramadhan pertama kalinya kita bertemu di dunia nyata, padahal kita sudah berteman di dunia maya kurang lebih 1,5 tahunan , dimulai dari pesan singkat yang masuk ke inbox hp ku dirimu mengabarkan jika ingin kopi darat denganku, kebetulan jadwal kuliah tidak begitu padat, alhasil aku mengiyakan dan kita bertatap pertama kalinya di sebuah stasiun di kota Depok. Berjabat tangan dengan mu itu sebuah sapaan terhangat dan senyuman kita beradu, dengan kedua bola mata kita saling menatap dan akhirnya kita mengenalkan nama masing—masing secara real di dunia nyata.
Walaupun pertemuan di sore hari itu pertemuan pertama kalinya namun aku tidak merasa seperti itu soalnya ngobrol dan bercerita dengan mu itu rasanya nyambung dan nyaman sekali, kita cepat melebur seperti teman yang sudah lama, namun bertemu lagi, tidak menunjukkan bahwa kita baru pertama kali bertemu.
Waktu semakin cepat berputar, ketika jam sudah menunjukkan pukul 7 malam di kota Depok, seperti menginsyaratkan bahwa kita harus berpisah mungkin di lain waktu dan kesempatan lainnya kita akan berjumpa lagi dengan intensitas bertemunya yang lama lagi dan terima kasih untuk persahabatan ini karena mengenalmu itu menyenangkan , seperti tidak menyangka kita bisa bertemu di dunia nyata.
Fb : Titis Ayuningsih
Twitter : @TitisAyuningsih
Terima Kasih banyak ^^
Aga berlari saat melihat perempuan berambut sebahu itu duduk tenang di kursi taman sambil membaca sebuah buku. Lima kali Aga kembali melihat jam di tangan kanannya. Dalam hati ia sangat menyesal karena waktu yang ditunjukan semakin membuatnya marah pada dirinya sendiri. Pertama kalinya Ia membuat janji dengan perempuan yang dia senangi, namun harus berakhir dengan sebuah keterlambatan!
ReplyDeleteTindakan bagus Ga! Hardik hatinya sendiri.
Langkah Aga perlahan berhenti. Mengatur nafasnya. Pandangannya kembali di arahkan pada perempuan yang masih asyik membaca. Aga ragu untuk meneruskan langkahnya.
Satu setengah jam apakah bisa dimaafkan? hatinya gusar.
Lita, nama yang membekas saat pertama kali Aga berkenalan dengan mahasiswi Sastra Indonesia pada kepanitian perayaan budaya fakultas. Aga mengenalnya secara tidak sengaja saat Lita tiba-tiba saja meminta bantuan untuk mengambil konsumsi .
"Aga katanya kamu suka baca sastra lama, aku punya beberapa. Minggu depan kita ketemu di taman ya,” ungkap Lita.
Aga mengangguk. Ia bersyukur perbincangan saat bersama mengambil konsumsi berakhir pada ajakan diskusi sastra lama.
“Lita aku sangat menyesal datang terlambat seperti ini,” ucap Aga setelah berdiri di depan Lita.
“Terima kasih atas waktunya aku jadi bisa menghabiskan satu novel untuk bahan diskusi,” Lita tersenyum.
Aga tidak bisa menebak seperti apa bentuk hatinya saat itu.
FF: 199 Kata
Twitter: @arr_rian
Blog: arrrian.blogspot.com
Posting di Blog http://arrrian.blogspot.com/2013/06/aga-dan-lita.html
Ikutan GA-nya ya, mbak. Semoga beruntung. ^_^
ReplyDeletea.
-Tembok besar China
-Bulutangkis
-Temple of Heaven
-Ibukota
b. Judul: Mungkinkah Dia?
Aku tak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Perasaan aneh yang muncul tiba-tiba. Menghantui dalam setiap gerak-gerikku. Membuatku terbuai, terlena, bahkan tenggelam dalam aliran musik baru. Nyanyian hati.
Ya, hati ini bernyanyi sebagai pertanda bahwa aku telah terpaut, jatuh hati untuk pertama kalinya. Bukan pada seseorang, tapi sebuah tempat. Sintanjin di kota Daejeon, Korea Selatan.
Tempat yang begitu memesona apalagi saat musim semi tiba. Kala itu aku tengah berjalan berdampingan dengan kakakku di sepanjang terowongan Cherry Blossom.
“Kak, tidak bisakah kita tinggal menetap di sini?”
“Itu tidak mungkin. Ayah tak kan mengizinkan. Lagipula, kita kan masih bisa berkunjung lagi tahun depan. Kecuali…”
“Kecuali apa, Kak?” desakku.
“Kecuali kau bertemu jodohmu di sini.” Sahut kakakku, membelalakan mata bundarnya.
Kami melanjutkan perayaan festival musim semi sambil sesekali berfoto, untuk mengabadikan momen tahun ini. Menyulitkan. Kakakku yang sangat narsis ini tak mau bergantian mengambil gambar. Kalau tidak foto berdua, ya aku yang memotret pose-nya seorang diri.
Kami butuh bantuan orang lain. Tapi siapa, ya?
“Hei, perlu bantuan?” seseorang sudah berdiri di hadapanku sambil sedikit membungkuk. Orang Korea memang tinggi-tinggi, gumamku.
“Tidak merepotkan?”
Ia menggeleng, kemudian membentuk sebuah lengkungan istimewa. Menentramkan.
Aku mendekat di mana kakakku berdiri. Lalu berbisik.
“Mungkinkah dia jodohku?”
Facebook: Lely Erwinda
Twitter: @lely_winda
Yee giveaway lg,, semoga aq menang
ReplyDelete3 hal ttg cina
Forbiden city,tembok besar cina,serial tv "Putri Huan Zhu".
Flash fiction:
" terima kasih Radit "
bersama radit aku menemukan apa yang aku cari, di musim hujan ini, entah kenapa musim hujan di tahun ini terasa panjang, apa karena aku yang masih meratapi berakhirnya cintaku bersama indra, indra memang laki-laki yang mengisi hatiku dua tahun ini.dengannya aku merasakan cinta dan dengannya juga aku PERTAMA KALINYA merasakan patah hati. Mungkin langitpun ikut bersedih dengan putusnya kami, andaikan aku bisa akan aku lakukan apapun agar kita tidak pernah berakhir, tapi tidak pernah bisa kan, karena semua yang berawal juga ada akhirnya.
Radit dia datang memperbaiki segalanya, memperbaiki hatiku yang terluka, aku mencintainya, aku jatuh cinta lagi, dia sangat mengngapku spesial dan selalu membuatku berarti. Dan untuk PERTAMA KALINYA aku juga tidak kesepian lagi, tidak bersedih lagi. Aku beruntung dengan bertemu Radit.
FB: Riska Yulia Rosdiana
twitter: rosdiana_riska
Halo mbak, ikutan GA-nya
ReplyDeleteSemoga kali ini beneran dapat :D
FB: Rahmah 'Suka Nulis' Chemist
Twitter : @amma_chemist
Blog: http://chemistrahmah.com
a. Great Wall of China, Universitas Tsinghua, GuangZho, Beragam Dinasti dan Kereta Tercepat
b. FF : Zi Cheng
“Selamat datang, Alika.”
“Wah, terima kasih yah, Zi.” Ucap Alika sembari mata berkeliling mengamati sudut demi sudut pemandangan yang dilihatnya dari balik kaca apartemen di lantai 18.
“Ada yang kamu butuhkan? Bilang saja!”
“Hmmm... tidak... tidak...! Ini sudah terlalu cukup buatku.” Alika masih tidak percaya. Kakinya begitu riang berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain. Tangannya menyapu seprei tempat tidur perlahan-lahan. Ada kelembutan yang dirasakannya.
“Kamu senang sekali sepertinya.”
“A...a...aku nggak percaya semua ini.”
“Dream comes true...”
Seingat Alika, ia hanya berharap bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Tak pernah ia berani meninggikan level mimpinya untuk melirik kenikmatan kuliah di luar negeri. Rasa sombong ditakutkan mampu mengikis pahala ibadahnya selama ini. Mendapatkan lelaki seperti Zi Cheng, anak dari pengusaha sukses di Beijing, itu sungguh anugerah yang begitu membahagiakan ia dan keluarganya.
“Seharusnya tak seperti ini, Zi. Untuk pertama kalinya dalam hidupku merasa bahagia seperti ini.”
“Kamu berhak mendapatkannya. Perjuanganmu selama ini sudah terbayar. Apartemen ini spesial buat kamu karena menyukai angka 18.”
“Zi, maafkan aku karena merepotkanmu.”
“Tidak ada yang merepotkan untuk istriku tercinta. Istirahat dulu. Nanti malam akan ada pesta kecil buat kamu.”
“Zi...” tangan Alika memeluk Zi Cheng.
Bissmillahhirrohmanirrohim
ReplyDeleteIkutan GA lagi ya mbak
Fb : evita andryani jazz
Twitter : @Evita Andryani
Jawaban saya
a. Tembok Besar Cina, Kuil, Dinasti
b. FF dengan judul "Perjuangan Hidup"
Rani baru saja menyelesaikan Sekolah Menengah Atas, karena keadaaan ekonomi keluarga yang tidak mencukupi untuk melanjutkan sekolah maka Rani dengan ikhlas mengubur impiannya untuk menjadi guru. Namun bukan berarti Rani putus asa dan pasrah dengan keadaan, ia terus berusaha untuk melanjutkan cita-citanya. Rani mulai bekerja agar bisa menabung untuk biaya kuliah. Rani menjadi penjaga toko di kota kecamatan, ia semangat mengayuh sepeda setiap pagi dan sore hari tanpa lelah.
Rani tidak pernah lupa berdo’a agar cita-citanya dapat dikabulkan Allah swt. Setelah dua tahun bekerja Rani memiliki tabungan yang cukup untuk membiaya kuliahnya 4 semester. Akhirnya Rani memutuskan untuk mendaftar kuliah pada tahun ajaran baru. Rani tetap pada keinginan pertamanya untuk menjadi guru, Rani pun mengambil jurusan sastra karena ia senang dengan karya sastra. Setelah kuliah Rani mencoba untuk menulis dan mengirimnya ke surat kabar ini merupakan pengalaman pertama kalinya buat Rani. Ternyata tulisannya dimuat di surat kabar dan rani mendapatkan honor untuk tulisannya. Kemudian Rani menjadi penulis untuk tambahan biaya kuliah.
Perjuangan Rani tidak sia-sia karena dalam waktu 4,5 Tahun dapat menyelesaikan kuliah dengan hasil yang memuaskan. Rani pun dapat meraih cita-citanya menjadi guru di sekolah dasar di desanya dan tetap menjadi penulis puisi disalah satu surat kabar di kabupatennya.
Judul FF: Ikhlaskan..
ReplyDelete“Ok Ver, saya mau ke mushola dulu ya, takutnya gak keburu sholat di rumah.” Ucap Tara kepada Vera seusai mereka mengambil gaji yang hari itu ditransfer ke ATM mereka.
Tara: “Ok, saya kayaknya mau langsung pulang aja deh, kita pisah disini ya, assalamu’alaikum, hati-hati, Tar..”
Vera: “siip, sama-sama, wa’alaikumussalam”
Bergegas Tara masuk ke mall dengan perasaan bahagia tentunya, bersyukur untuk pertama kalinya, Tara menerima gaji, menuju mushola yang merupakan salah satu fasilitas di mall tersebut.
*Masya Allah, mukena gak bawa, terpaksa deh ngantri* dumel Tara dalam hati.
“Mbak, mukenanya boleh pinjem?”, Tanya Tara kepada mbak-mbak disamping nya.
“Boleh, tapi rada kecil?”.
“Oh, tapi gapapa deh. Hehe” , jawab Tara
“Ok, silahkan”, jawab si mbak dengan santai dan kebetulan memang dia sedang asyik dengan hp nya.
____
Tak lama, seusai Tara sholat, cemas melihat tas yang berisi uang gaji yang baru saja di ambilnya, t-e-r-b-u-k-a.
-sreeeet- Tara mengecek tasnya, berharap tidak ada barang yang hilang.
“Dek, liat mba yang pake baju merah, rambutnya panjang disebelah sini? Saya mau kembaliin mukenanya.” Tanya Tara kepada anak remaja didekatnya.
“Ooh, tadi keluar”, jawab anak tersebut.
lemas, butiran bening mengalir dipipi Tara.
*memang bukan rezekiku, saatnya pulang, dan ikhlaskan*, ucap Tara menangkan hatinya.
twitter: @nour_nurul
Fb:http://www.facebook.com/nurul.rahmawati.12914
Bismillah,, ikutan yaa mbk
ReplyDeletea. tembok besar cina, Putri Huan Dzo, Kungfu
b. FF " Memeluk Hujan"
“Maaf” itu yang bisa aku katakan di pertemuan singkat kita sore itu. Bisu dari keheningan sore, aku pergi kataku. aku mencoba melupakan semua dan pergi jauh untuk memastikan bahwa ini hanya perasaan yang kubuat sendiri. Pasti ini perasaan yang kubuat sendiri, tegasku meninggalkan semuanya.
Jum’at, hari istimewa, ini hujan pertama yang aku rasakan di Ibukota. tak sedamai hujan yang aku rasakan saat memeluknya di kaki gunung semeru. Masihkah sama dengan yang aku peluk dulu? Masih sama, kataku pelan dan merasakan sedikit rasa sakit.
Apa pedulimu? ya aku tau ini konyol. ini perasaan yang kubuat sendiri dan aku rasakan sendiri, dan merasakan sakitnya sendiri… haarghh sungguh terlalu, aku buat sendiri dan aku merasakan sakitnya sendiri…bukankah itu perbuatan yang sia-sia..benar-benar ini sangat konyol. (aku tertawa sejenak dan kembali diam),,,
Dan untuk pertama kalinya aku menangisi dirku sendiri,,, bodoh kataku!!!
“Rabbana Dzolamna anfusana wa illamtakhfirlana watarhamna lanakunanna minal khosirin”
Doa ini tak bisa menghentikan tangisku subuh itu….
Selalu berulang-ulang dan ini tak bisa kusudahi…
Bisakah aku memeluk hujan lagi,,, kataku pedih subuh itu,
Ku jawab sendiri “sudahlah, tinggalkan saja”
Bolehkah aku menunggu kataku lagi pada diriku,,
Jawabku “jangan mengulang perbuatan yang sia-sia lagi”
Menangis, berdoa dan ini tak bisa ku hentikan.
FB : arfahharahap
Twitter : ArfahHarahap
blog : http://jarikusepuluh.blogspot.com/2013/06/memeluk-hujan.html
Makasih ^^
a.) 3 hal yang terlintas di benakku saat mendengar kata Beijing adalah :
ReplyDelete1. Tan Hangeng atau di Korea dipanggil dengan Hankyung, mantan member boyband Super Junior yang berasal dan bertempat tinggal di sana.
2. Ibu kota Republik Rakyat Tiongkok yang di mana menjadi negara berpenduduk terbanyak di dunia.
3. Entah mengapa begitu mendengar kata Beijing, aku juga otomatis membayangkan film-film kolosal China. Film-film perang jaman kerajaan gitu. Soalnya aku sangat suka film kolosal seperti itu.
Flash fiction
LonelyRu
Senyap...
Tak ada lagi keceriaan. Rumah besar yang dulunya pernah begitu ramai itu kini begitu nampak suram, gelap dan dingin. Tak ada lagi keceriaan bocah kembar Jea dan Juli atau pun teriakan jengkel sang Ibu yang sibuk melerai anaknya yang kelewat bandel.
Segalanya berubah sejak kedua orang tua si kembar berpisah. Jea dan Juli diajak sang Ibu pergi dari sana. Sang Ayah yang tak bisa berbuat banyak hanya pasrah dengan keadaan dan kini hidup sendiri di rumah berlantai 2 itu.
"Andai saat itu aku tak mengkhianati istriku, pasti segalanya masih akan tetap seperti dulu," gumam seorang Pria yang sedang duduk di teras seraya menatap nanar taman belakang rumah. "Andai aku masih mempunyai keberanian untuk membawa kalian pulang. Aku sungguh merindukanmu, Mila. Papa merindukan kalian, Jea dan Juli. Maafkan Papa."
Tanpa sadar pandangan matanya mengabur. Sorot penuh kesedihan itu mulai mengalirkan bulir-bulir air mata.[ ]
FB : www.facebook.com/Hazesmooth (username Hana Cuncun)
Twitter : @HanaCuncun
blog : hanacuncun.blogspot.com
3 hal yang terlintas di benakku saat mendengar kata Beijing adalah :
ReplyDelete1. Tan Hangeng atau di Korea dipanggil dengan Hankyung, mantan member boyband Super Junior yang berasal dan bertempat tinggal di sana.
2. Ibu kota Republik Rakyat Tiongkok yang di mana menjadi negara berpenduduk terbanyak di dunia.
3. Entah mengapa begitu mendengar kata Beijing, aku juga otomatis membayangkan film-film kolosal China. Film-film perang jaman kerajaan gitu. Soalnya aku sangat suka film kolosal seperti itu.
Flash fiction: PENJAJA LAGU
Lelaki berkulit sewarna jelaga itu bertepuk riuh sembari bersenandung. Tujuannya untuk mendapatkan perhatian para pejalan kaki terlaksana sudah. Senyumnya semakin merekah tatkala kepingan koin semakin membukit di topi lusuh yang dia letakkan di depannya berdiri.
Meski tubuhnya bergerak seirama hentakan lagu yang dikumandangkan olehnya dan angin terkadang bertiup sepoi, namun rambut kribonya masih tetap konstan kaku tak bergerak.
Mengamen. Itu yang dia lakukan selama beberapa jam di trotoar jalan. "Daa... Dada sayang... Daa... Slamat jalan...," Dia berhenti berdendang dan membungkuk singkat ke hadapan beberapa penonton.
Akan tetapi di deretan pendengar yang antusias ini, sang Penjaja Lagu menemukan 1 orang yang memasang wajah muram.
Wajahnya nampak kecewa sekaligus penasaran. "Apa suaraku kurang bagus? Atau terdengar aneh karena orang berkulit hitam menyanyi campur sari?" tanyanya. Logat timurnya masih kentara, sungguh kontras dengan lagu yang baru dia nyanyikan yakni lagu campur sari yang dipopuler oleh Didi Kempot.
Penonton wanita yang berwajah muram itu menggeleng. "Suaramu bagus kok. Sungguh. Aku suka karena baru pertama kalinya kudengar suara pengamen seindah kau. Tapi aku tak suka," lanjutnya.
"Aku paham kalau kau tak begitu suka. Jarang orang muda-muda selerannya campur sari." Dia mendesah kecewa tapi tetap mencoba menyunggingkan senyum.
Sang gadis sontak menggeleng, "Bukab karena itu. Aku hanya tak suka karena lagu itu mengingatkanku pada kekasihku yang pergi merantau." Kini nampak matanya berkaca-kaca.
"Ma-maaf. Aku tak tahu."
"Tak apa." Gadis itu mengusap matanya kasar. "Bisakah kau menyanyikan lagu yang ceria?" pintanya penuh harap.
Pria berkulit hitam berwajah manis ini mengangguk antusias. "Baik. Akan kunyanyikan lagu yang indah untukmu." [ ]
Twitter : @HanaCuncun
Facebook : www.facebook.com/Hazesmooth
Blog : hanacuncun.blogspot.com
Hal yang melintas dalam benakku saat mendengar nama kota "Beijing":
ReplyDelete1. China. Beijing merupakan ibukota dari negara RRC.
2. Kota Terlarang. Di sana terdapat sebuah kompleks istana besar yang disebut Kota Terlarang.
3. Temple of Heaven
4. Universitas Tsinghua (bener gak ya tulisannya?)
Flash Fiction: Pertama Kali
Aku sedang berjalan-jalan sore ketika seorang wanita seumuran ayahku bertanya kepadaku. “Mas, tahu alamat ini? Alamatnya Pak Seno.” Wanita itu memberiku secarik kertas setebal kartu nama.
Kubaca tiga baris tulisan di kertas itu. Hei, bukankah ini alamat rumahku? Mencari ayah? Mungkin dia salah satu kliennya. “Saya tahu, Bu. Mari saya antarkan.”
“Terima kasih, Mas. Maaf ngerepotin.”
***
Sesampainya di rumah, aku menyilakan wanita itu duduk di sebuah kursi di teras depan. “Mas anaknya Pak Seno?” tanyanya setelah duduk manis.
Aku mengangguk dan bergegas menemui ayahku. Sebelumnya kulihat wanita itu berubah air mukanya. Matanya berkaca-kaca sambil memikirkan sesuatu.
“Yah…” panggilku sambil kuketuk pintu kamar ayah. Tak ada jawaban. Mungkin ayah sedang tertidur, kecapaian.
***
“Bu, silakan masuk. Sudah maghrib. Ayah saya masih tidur.” Wanita itu bergeming.
Tak lama kemudian ia bertanya, “Benar, Mas anaknya Pak Seno?” Aku penasaran, kenapa dia bertanya hal ini lagi?
“Iya.”
Rasa penasaranku terjawab ketika wanita itu bergegas memelukku dan berkata. “Arif? Ini Ibu, Nak!”
Air mata kami tumpah. Ya, entah mengapa aku harus memercayai perkataan wanita ini. Inilah pertama kalinya aku bertemu dengan ibuku semenjak aku bisa mengingat sesuatu. Ibu diculik saat aku kecil.
***
“Yah… Ayah!” Tak ada jawaban. Detak jantungnya telah berhenti untuk selama-lamanya…
___________________________________
Facebook: Muhammad Ridwan ( www.facebook.com/heridwan )
Twitter: @Heridwan
Blog: ridwan123456.blogspot.com
1. a) Dengar Beijing keingat: Tembok besar China, Dinasti Ming, hutan Bambu, Panda dan kepunahannya, cheongsam, lampion, Kota Terlarang, Putri Huan Zhu.
ReplyDelete2. DI ANTARA DUA PILIHAN
"Kutarik kata putusku. Revisi. Kau tenyata lebih baik dari dia. Di antara dua pilihan, ternyata kau yang terbaik."
Aku menatap pria yang memutuskan pertunangan kami dan mencampakkanku begitu saja saat ada wanita lain yang menggodanya beberapa bulan lalu. Pertunangan yang aku terima atas paksaan orangtuaku. Salah satu dari sekian banyak paksaan yang selalu kulakukan dengan berat hati karena tidak dapat melawan keinginan mereka.
"Seperti perjanjian semula, pertunangan ini akan menyatukan kedua perusahaan besar keluarga kita. Kita akan menjadi kombinasi yang sangat kompeten. Dengan bersatunya kita, perusahaan merger kita akan memimpin pasar."
Aku menghela napas. "Maaf, aku tidak dapat menerimamu kembali."
"Tapi, kalau kau tidak menikah denganku, kau tidak akan diakui sebagai anak lagi, kan? Kau harus berjuang sendiri di luar sana dengan susah payah! Apa kurangnya diriku? Aku tampan, pintar, dan berpotensi menjadi suami idaman!"
Selalu ada yang pertama kalinya dalam hidup, kan? Kalau tidak dicoba siapa yang tahu? Hutan luas di sana memang mengerikan, tapi tetap saja menyimpan sesuatu yang tidak akan kudapatkan jika terus hidup di sangkar emas. Lagi pula, ada satu rahasia besar yang selama ini kupendam rapat-rapat.
"Entahlah, masalah itu pasti akan terpecahkan jika aku berusaha. Tapi, kau harus tahu satu hal. Aku tidak dapat menerimamu sebagai suamiku karena sebenarnya selama ini aku dibesarkan sebagai perempuan."
Twitter: @esvandiarisant
FB: Esvandiari
Blog: Esvandiari Sant
a) Kata 'Beijing' itu ngingetin saya sama makanan bakmi, aktor Jackie Chan, film Meteor Garden.
ReplyDeleteb) Flash fiction>> Hidden Love
Jadi dia itu artis? Batinnya. Ia mendekap mulut dengan kedua tangannya karena tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Pria itu— orang yang sudah menolongnya di malam itu. Ia tak nampak sedikitpun seperti artis, atau memang Hana yang tak pernah melihat acara di televisi, jadi ia tak tahu mana yang artis dan mana yang bukan.
“Hey!” panggil Mikha sambil melambaikan tangan ke arah Hana. Hana hanya diam tanpa membalas lambaian tangannya. Usai berfoto dengan fans-nya. Ia bergegas menghampiri Hana.
Usai kejadian itu, Hana jadi malu bertemu dengan Mikha.
Mengingat malam itu, ia datang mengendap-ngendap ke kafe milik Mikha. Ia datang hanya untuk membeli garam. Karena semua kedai sudah tutup dan hanya kafe milik Mikha yang masih buka. Jadi, ia memutuskan untuk kesana.
Mereka selalu bertemu dalam situasi tak disengaja. Hana sempat diajak oleh Mikha ke tempat rekamannya. Pertama kalinya Hana datang ke tempat seperti itu. Mikha sering menunjukkan nyanyiannya pada Hana. Bahkan sesekali mereka sempat bernyanyi bersama.
Mikha tak menyangka jika Hana memiliki suara yang begitu indah. Semenjak saat itu Mikha jadi sering mengajaknya bernyanyi. Berkat bakat suaranya, kini Hana menjadi penyanyi terkenal. Itu semua juga tak luput dari bantuan Mikha. Namun, ternyata dibalik itu Mikha menyimpan perasaan tersendiri pada Hana.
Twitter: @SoffaKim9
Facebook: Soffaa CloudSomnia
Pertama kali mendengar kata Cina:
ReplyDelete1. Dinasti
2. Penduduk satu milyar
3. Tembok besar Cina
@lucktygs
http://www.facebook.com/luckty
http://luckty.wordpress.com
Judul flash fiction: Sepasang Kacamata
Hujan masih membasahi bumi. Rintik-rintiknya belum usai. Samar-samar seorang laki-laki berumur duapuluhan melihat plang toko ini. Optik FAJAR.
Dia segera memasuki toko tersebut. Jaket hitamnya sedikit basah. Sepatunya pun becek, dia pijakkan di keset bertuliskan welcome.
Waduh, pelayannya beda dengan yang kemarin, batinnya.
“Mbak, kacamata saya udah beres blom??”
“Yang mana, Mas?”, Kata mbak si pelayan optik.
“Kemaren sore. Yang bingkainya item tipis.” Lelaki tersebut mengucek matanya.
Duh, ada dua kacamata yang persis. Mungkin punya Mas itu yang ini ya. Si mbak asal mencomot kacamata.
“Ni , Mas. Mau di coba??” Mbak pelayan menawarkan.
“Nggak usah, Mbak! Keburu ujannya nambah deres!”
***
Beberapa saat kemudian, “Mbak, kacamata saya udah jadi??” Tanya perempuan berambut sebahu, tasnya basah. Mungkin di perjalanan tadi tas itu untuk menutupi kepalanya dari siraman hujan.
“Warna apa, mbak?”
“Hitam. Bingkainya tipis.” Sepertinya perempuan ini buru-buru.
Hmmm…pasti yang ini! Si Mbak pelayan dengan yakinnya.
“Mau di coba?”
“Yang ini pasti punya saya. Nggak usah di coba, Mbak.”
***
“Akhirnya kacamataku jadi juga. Moga-moga dengan kacamat yang ketiga puluh ini, aku bisa melihat jodohku.” ujar lelaki itu mantap mengenakan kacamata baru untuk PERTAMA KALINYA.
***
Perempuan berbaju hijau itu mematut diri di cermin riasnya sambil tersenyum, “Jadi juga kacamataku. Moga setelah ganti kacamata ini, aku melihat jodohku.”
*merapal jampi-jampi buntelan :D
A) Olimpiade Beijing, Bebek Peking dan Tembok Cina
ReplyDeleteB) Pertemuan Pertama
Kali ini Zidni begitu bahagia karena akhirnya mereka berdua bisa bertemu kembali setelah lama tak berjumpa. Ia terus menatap Keira sambil tersenyum, ia tidak menyadari telah berapa lama memandang Keira.
"Sejak pertama kali kita bertemu kamu telah mengguncang duniaku. Binar matamu yang indah membuat hatiku luluh, seperti keju yang meleleh karena panas. Senyum simpulmu membuat jantung ini memompa darah lebih kencang, membuat detak- detak yang tidak menentu. Kamu telah mencuri hatiku sejak saat itu, membuatku kecanduan. Ya, kamu seperti narkoba membuatku selalu kecanduan, kecanduan menatapmu, menyayangimu dan merindukanmu . Sejak pertama kali kau menyapaku, kau tidak tahu betapa diriku gugup di depanmu. Aku takut ada yang salah dengan penampilanku, aku selalu ingin terlihat baik dimatamu. Kamu dengan mudahnya memasuki relung- relung hatiku yang tadinya dipenuhi kehampaan. Aku selalu bahagia memandangmu, walaupun hanya memandangmu dari jauh. Kamu dengan mudahnya menggembok hatiku ini, hanya untuk kamu bukan orang lain. Kamu telah menghipnotisku menjadikanku selalu merindumu, mendambamu dan mengasihimu," katanya dalam hati.
Zidni terus memandangi Keira, ia tidak sadar berapa lama ia telah memandangi gadis itu hingga akhirnya Keira melambaikan tangannya pada Zidni.
“Zidni are you okay? Kamu baik- baik aja kan?” tanya Keira sambil menggelengkan kepalanya.
Twitter : @namiranrf
Fb : http://www.facebook.com/namira.n.arfa?fref=ts
Namira Nur Arfa
a)pertama ali mendengar kata beijing: Tembook besar Cina, Tirai bambu, Komunisme.
ReplyDeleteb)Flash Fiction
2 bulan yang lalu kita baru mengakhirinya. 1 Tahun yang lalu kita saling tersenyum malu menatap satu sama lain. Membincangkan banyak hal. Pertama kalinya aku menyadari bahwa cintamu mungkin memang bukan untukku. Pertemuan singkatmu dengannya bisa membuatmu berpaling dariku. Perempuan itu kini tersenyum menatapmu, begitupula dirimu. Kalian berpegangan tangan erat saling menjaga, aku mendekatimu.
"Hey Radit lama tak berjumpa" aku menyapamu, lalu tersenyum kepada perempuan pemilik hatimu sekarang, kau hanya membalas dengan senyum manis khasmu seperti biasanya. Hanya sekedar menyapa lalu pergi meninggalkan kaalian berdua.
Sambil pura-pura sibuk akan diriku, aku masih terus menatapmu dan dirinya sampai sosokmu menghilang. Kalian sangat mesra, mungkin aku hanya persinggahanmu sebelum bertemu dengannya. Jadi Radit kau berhasil berpaling, terimakasih untuk satu tahun yang lalu. Terimakasih untuk saat ini, walaupun hati ini masih menginginkan belas kasih cintamu. untuk pertama kalinya aku tersadar untuk pertama kalinya aku hanya ingin kau tahu, aku cemburu.
twitter: @dwiutariri
FB: Dwi Utari Ageng Cahyani
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletetwitter: @yyyustie
ReplyDeletefb: yustie amanda
blog: yustie amanda
a) China, kungfu, Jackie Chan.
b) Hanna mengambil arah pulang berbeda dari biasanya, ia belum mau pulang ke rumah. Di dekat toko 'telur diskon', Hanna seperti melihat sosok yang dikenalnya. Saat orang itu berbalik, ternyata mirip Alita, tapi masa sih Alita di sini? berpakaian seperti itu pula? Alita kan orangnya modis, kalau ini kayak ibu-ibu, nggak modis sama sekali!
"Emm, Alita?" ini pertama kalinya Hanna melihat Alita di luar sekolah, makanya ia penasaran dan ingin memastikan.
"Hanna?" Alita terkejut melihat Hanna dan segera ia menyembunyikan telur di tangannya.
"Kamu kok beda banget?"
"Han, jangan bilang ke temen yang lain, ya?" Alita agak malu mengakui ini. "Aku selalu nolak ajakan main kamu karena aku gak punya waktu untuk itu, Han. aku harus ngejagain adikku, sedangkan mama harus kerja keras semenjak ayah meninggal. Aku malu, Han, dengan penampilanku seperti ibu-ibu kayak gini. Kamu mungkin gak mau temenan sama aku lagi, ya?"
Hanna tersenyum mengerti. "Kamu tuh pikirannya dangkal, aku justru bangga sama kamu, dan aku tetap mau jadi teman kamu kok. Lalu, karena kamu yang minta, aku bakal rahasiain ini. tapi ngapain malu sama diri kamu sendiri coba? cepat atau lambat kamu harus mengakuinya pada teman-teman yang lain."
Alita tersenyum senang dan keduanya berpelukan.
***
oke, ceritanya kayak teletubbies, diakhiri dengan berpelukan._. maap jelek tapi....semoga aku menang, hehehehe. ntar mau buat lagi gak apa-apa kan ya? hihi
Halo halo boleh ikuta GA-nya dong :) penulis pemula nih
ReplyDeleteyang pertama kali terlintas ketika mendengar Beijing :
Panda
Kungfu
Bambu
nih Flash Fictionnya maaf kalo kebanyakan ^^ enjoy
FF : Membelah Malam
“Jawab pertanyaanku! Kenapa kau cuma diam? Apa kau bisu?!” hardik lelaki didepanku. Untuk pertama kalinya aku seperti ini, tidak menyangkal apapun yang ditanyakannya padaku. Karena bagiku percuma untuk menyangkal. Ia hanya akan mendengar mulut jahat perempuan itu. Tidak ada sedikitpun kepercayaannya untukku.
“Aku tidak melakukannya. Tidak untuk segala tuduhanmu. Jika kau ingin aku pergi baiklah.” Jawabku datar tanpa menoleh sedikitpun padanya. Aku tidak sanggup lagi menangis, perih ini hanya ku tahan. Dia terbelalak mendengar jawabanku.
“Kau istri jahanam! Takkan ku biarkan kau masuk lagi dikehidupanku!” Ia membuka pintu dengan kasar. Ku toleh bayi mungilku yang sedang terlelap dan tanpa berkata-kata ku tinggalkan rumah itu. Ku belah malam dengan jeritan pedih dari hatiku.
Membelah Malam: 112 kata
FF : Kado Pertama dan Terakhir
Ini pertama kalinya aku mengolah papan. Aku berencana menghadiahkan adik kecilku sebuah hiasan dinding berbentuk bintang dengan ukiran namanya ditengah. Hm, membayangkannya saja aku sangat gembira. Ku potong papan dengan perlahan,aku takut rusak karna aku sangat sulit mendapatkannya. Ku pandangi adikku yang sedang terlelap diatas koran dirumah kardus kami. Dia satu-satunya keluarga yang aku miliki. Aku akan begadang untuk membuat ini, karna besok adalah ulangtahunnya dan ia sangat menginginkan hadiah ini. Ia selalu bermimpi memiliki rumah yang indah dengan gantungan dinding bertuliskan namanya. Mungkin aku akan memberinya gantungan dulu, rumah itu akan menyusul. Janjiku. Pekerjaanku selesai ketika azan subuh berkumandang, sangat lelah rasanya. Ku sembunyikan gantungan itu agar hadiah ini menjadi kejutan. Aku pun terlelap karna lelahku.
***
“Doni bangun! Adikmu Doni! Adikmu!” Aji berteriak dan mengguncang-guncang tubuhku.
“Kenapa dia?” tanyaku masih setengah sadar.
“Dia dituduh mencuri tabung gas ketika memulung ditempat sampah seorang warga, lalu dia di adili sampai ‘lewat’! Sekarang mayatnya sedang diurus dirumah Bang Jaki”
Aku terdiam. Bagaimana bisa?! teriakku dalam hati. Aku pergi menjemputnya dan membawa kadoku. Sekarang hatiku hancur dan dengan lunglai ku letakkan gantungan itu disisi adikku, lalu dengan pedih ku bisikkan “selamat ulang tahun Adi”
Kado Pertama dan Terakhir : 192
ff : Tatap
“Hentikan tatapanmu itu!” teriak Shania pada Yosua yang menatapnya lekat-lekat. Yosua hanya membuang pandangannya ke arah lain. Shania menggeram dan melemparkan buku matematikanya hingga mengenai kepala Yosua. Seketika seluruh kelas memperhatikan mereka.
“Kau kenapa?!” tanya Yosua dengan suara yang melengking. Ia mengaduh kesakitan sambil mengusap kepalanya.
“Apa maksud tatapanmu itu ha?!” Shania kini berada kurang lebih 5 senti dari wajah Yosua. Yosua meraih wajah Shania dan mencium bibirnya. Sontak seluruh kelas histeris, tak terkecuali Shania. Setelah cukup lama Yosua melepaskan ciumannya dan memandang Shania yang bersemu malu. Kemudian ia berbisik “aku menatapmu seperti itu karena aku menyukaimu. Aku menyukai semua hal dari dirimu. Dan untuk pertama kalinya aku begini” lalu Yosua keluar dari kelas itu meninggalkan Shania dan teman sekelasnya yang lain dengan ekspresi kaget mereka.
Tatap : 126 kata
Facebook : yesenia octary
Twitter : @ecikkk
fb: kireina conan
ReplyDeletetwitter: @meliyana_putri
blog: meliyanaputri.blogspot.com
a) 1.CHINA, 2.Luhan, 3.Barongsai
b) FF “good bye my friend” 184 kata
Dia adalah sahabatku sejak TK. Rumah kami dekat hanya berjarak kira-kira 5 rumah. Saat SMA aku dan dia tidak 1 sekolah karena nem-nya yang rendah. Ketika SMP dia pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan tangan dan kaki kanannya patah sehingga dia harus tidak masuk sekitar 1 bulan. Saat dia sudah dirawat inap di rumah, hampir setiap hari aku selalu ke rumahnya untuk melihatnya, bercerita tentang sekolah & memijaminya buku catatanku yang sudah ku fotocopy hingga dia bisa masuk sekolah lagi.
Hari itu adalah pertama kalinya dia masuk sekolah setelah kecelakaan yang menimpanya.
Waktu itu aku benar-benar takut jika dia akan meninggalkanku karena dialah satu-satunya temanku cewek yang berasal dari desa yang sama denganku & 1 kelas denganku di SMP. Tapi aku rasa Tuhan memang berniat mengambilnya. Walaupun dia pernah diselamatkan dari kecelakaan yang menimpanya waktu SMP tapi kini dia benar-benar harus menyerah dengan penyakit komplikasi yang dideritanya sejak kecil.
Mungkin Tuhan memang tak ingin melihatnya menderita lebih lama lagi karena itulah dia telah diambil dari sisi orang-orang yang menyayanginya & Tuhan mengambilnya setelah aku dan dia tidak 1 sekolah lagi. “Selamat tinggal teman” miss you.
*ini adalah FF yang kudedikasikan untuk sahatku yang tlah tenang disana*
Hai mbak, jujur belum pernah tau apa2 tentang beijing dan saya mencoba kepo tentang beijing yang terlintas di benak saya
ReplyDeletea. Fuyung Hai, love river sama IBU KOTA CINA
b. FF : "Semoga imamku lebih dari itu"
Sejak ia azzamkan dirinya untuk lebih mendalami agama—Islam. Allah mempertemukan danti dengan seseorang yang berbeda, pertama kalinya hatinya tergetar karena agamanya—laki-laki yang sedang menatap pembicara di podium. Laki-laki dengan kacamata, yang tiba-tiba ia lepas ketika pembicara seorang perempuan cantik naik podium.
Selepas training danti bertegur sapa dengan teman perempuannya Nia, akhwat yang kebetulan satu kelompok dengan laki-laki yang barusan ia lihat. “Ukh, jangan dilihat terus, pandanganmu itu kemana aku tau.” Tegurnya di sela kerumunan orang sedang mengambil sepatu yang terjajar rapi. “ah, iya ukh, Hehe. Enggak, aku hanya kagum”
Sebenarnya beberapa hari yang lalu Nia yang memberi tahu dia bahwa ada ikhwan yang ikut training di acara kita. Wajahnya sangat biasa, tapi aura kewibawaan dan ketegasan untuk menjaga dirinya dalam koridornya mengagumkan. Ujian bukan sekali dua kali “ia melepas kacamatanya supaya tak melihat dengan jelas pembicara yang cantik nan molek dan” begitu katanya.
“Ukh, kebetulan kemarin aku satu kelompok juga dengan Haq, dan rasanya ada yang berbeda” ucap danti seusai training hari terakhir pada Nia. Beberapa kali danti menunduk ketika harus berhadapan dengan Haq, pertama kalinya hatinya tergetar karena ketegasan sikap ikhwan seperti Haq. Hati tidak akan pernah tau, tetapi bukankah bisa dikendalikan? Begitu ucap danti dalam hati
fb: NURUL HIDAYATI
twitter: @Ddinurul_hidaya
Blog : perisaisyair.blogspot.com
fb: kireina conan
ReplyDeletetwitter: @meliyana_putri
blog: meliyanaputri.blogspot.com
a) 1.CHINA, 2.Luhan, 3.Barongsai
b) FF “my hope”199 kata
tahun baru tlah tiba,aku mendapat hadiah istimewa dari orang tuaku yaitu berlibur ke China.Walaupun ini hadiah yg kuinginkan sejak dulu tapi tetap saja aku tak pernah bisa pergi berlibur bersama orang tuaku karena jadwal mereka yg sibuk.
Hari ini aku akan berangkat berangkat ke China.Berlibur ke luar negeri tanpa ditemani siapapun untuk pertama kalinya.Takut, kata itulah yg terdapat di otakku sekarang. Bahkan ketika pesawatku sudah mau berangkat tapi kedua orang tuaku tidak meneleponku atau mengirimiku pesan.Jujur aku memang kecewa dengan sikap mereka tapi di sisi lain aku tau kalau mereka bekerja untuk menghidupiku.
Tanah China,akhirnya aku menginjakan kakiku di China & kulihat telah ada seorang wanita yg membawa papan bertuliskan namaku.Aku tau dia pasti orang yg akan menemaniku selama di China. Dia pun langsung membawaku ke hotel tempatku menginap.Dia juga bilang bahwa orang tuaku masih punya 1 hadiah lagi untukku.Aku tak heran jika orang tuaku menyiapkan hadiah lebih dari 1.Tapi ketika aku masuk ke kamar hotelku,aku benar-benar mendapatkan hadiah yang aku inginkan.Melihat kedua orang tuaku di kamar hotelku.Awalnya aku memang tak percaya tapi ini nyata.Ternyata hadiah kedua untukku adlh aku bisa berlibur ke China bersama kedua orang tuaku.Terima kasih Allah SWT, inilah hadiah tahun baru yg paling indah untukku.
a) hal yang melintas dalam benakku saat mendengar nama kota 'Beijing'
ReplyDelete1. Ibu kota negara Republik Rakyat Cina, yang termasuk negara dengan penduduk terpadat di dunia dan komunismenya
2. Tembok besar cina
3. Teringat dengan film 'The Kungfu Kid' yang dibintangi oleh Jaden Smith dan Jackie Chan, yang bersetting di Beijing.
4. Teringat dengan hewan yang nan imut, yang jarang ditemukan di negara lain yaitu Panda.
5. Kota yang setiap paginya dipadati dengan penduduk yang berjalan kaki ataupun bersepeda jika berangkat bekerja.
b) Flash fiction
1. Judul: DIa
Pertama kali melihatnya biasa saja. Mengenalnya saja tidak. Aku baru melihatnya di tahun ajaran baru ini. Dia asing di mataku.
Sudah seminggu dia duduk di seberang mejaku. Sejak hari pertama tahun ajaran baru, ketika dia sedang memendamkan wajahnya di tas –tasnya berada di atas meja- seraya menempelkan headphone di kedua telinganya.
Hingga suatu hari, aku mengenalnya, namanya David. Nama ‘David’ mengingatkanku dengan nama ‘David’ di dunia ini. Seperti David Arculeta, David Beckam, David Villa, David Luiz, bahkan David Silahoi seorang presenter berita di TV. Nama lengkapanya David Ariata Senja, dia memang terlahir pada sore hari, sama denganku.
Perlahan-lahan dia masuk ke dalam kehidupanku. David yang sangat cuek, menyimpan pribadi yang baik. Dia terlihat sangat menyeramkan ketika sedang marah. Aku benci melihat dia ketika keringat basah kuyup dengan muka yang merah, setelah bermain bola di lapangan.
Hingga suatu ketika, aku menyadari bahwa aku jatuh cinta kepadanya.
Aku selalu memperhatikannya, ketika dia mendengarkan musik. Ketika dia bermain bola. Ketika dia sedang memperhatikan guru mengajar, ketika dia menjelaskan jawaban soal matematika kepadaku, dan ketika dia tersenyum kepadaku. Terlalu banyak kata untuk menjelaskan seorang dia.
Aku menyukai apapun tentangnya, satu yang tak aku suka darinya. Dia mencintai perempuan lain, tapi bukan aku...
2. Dia dan Hujan
“Hei, apa kau dewa hujan? Mengapa setiap bertemu denganmu selalu ditemain hujan?”
“Aku lahir bersama hujan dan kemanapun aku pergi selalu hujan,”
Aku tersenyum menggodanya.
“Katanya, jika orang lahir bersama hujan itu adalah orang yang pelit,”
“Benarkah?”
“Aku akan ke sana, akan kubelikan kau segelas teh hangat,” Jarinya menunjuk ke toko minuman.
Dengan geli aku mengikutinya. Saat dia memberikan gelas itu kepadaku, lalu mengeluarkan kamera andalannya.
“Mau memotret apa?”
“Bintang,”
“Langit malam yang hujan lebih tepatnya, karena aku tak mungkin melihat bintang ketika hujan. Dan aku tak mungkin juga, jika ingin memotret bintang yang sebegitu indahnya dengan benda ini” Dia menepuk-nepuk kameranya itu.
“Apa kau menyukai bintang?” Aku hanya mengangguk.
“Mengapa kau menyukai bintang? Bukankah mereka hanyalah sebuah ilusi? Terlihat indah dari jauh, namun saat di dekati hanyalah sebuah kumpulan debu dan gas?”
“Benar, bintang adalah sebuah ilusi. Tetapi dengan ilusinya, bintang bisa membuat seisi bumi dan umatnya terpukau. Bukankah itu hal yang hebat?”
Dia menatapku. Dia mencubit pipiku. Dia tak berkata apa-apa dan aku tak bisa berkata apa-apa. Tangannya hangat di pipiku, terasa nyaman. Hingga membuatku malu. Akhirnya aku mengalihkan pembicaraan.
“Bisnya sudah datang, aku ingin pulang dulu” seruku. Ia kembali tersenyum.
Facebook: APriani Dwi Resmiyati
Twitter: @apridwir
Blog: aprianidwir.blogspot.com
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIkutan ya, kak :)
ReplyDeleteBismillahirrahmanirrahim..
a) 3 hal : tembok besar china, ibu kota, negeri tirai bambu
b) FF : Pacaran Vs Prestasi
Akhir semester ganjil ini nilai Vina turun, semua orang termasuk teman-teman dekatnya juga orangtuanya menganggap hal itu disebabkan karena dia pacaran, lebih banyak waktu bermain daripada belajar.. Vina berusaha memungkiri itu semua karena bila dihitung waktu bertemunya dengan Indra hanya di sekolah saja, kalaupun main paling sebulan hanya 2 kali saja itu pun bersama teman-temannya.. Tapi karena bosan mendengar sindiran dari keluarganya terutama kakaknya, Vanya yang cerewet itu akhirnya Vina memutuskan untuk menceritakan ini semua pada Indra dan mengajaknya untuk break dulu untuk sementara..
Seperti yang disangka Vina dari sebelumnya, Indra gak mau hubungan mereka break dulu.. Dan akhirnya karena Vina pun merasa bahwa pacaran mereka tidak menjadi penghalang untuk prestasinya, mereka berdua berkomitmen mulai dari hari itu waktu main mereka akan diselingi dengan belajar, terkadang jika nilai ulangan mereka berdua ada yang lebih rendah maka hukumannya orang itu harus mentraktir es krim untuk yang nilainya lebih tinggi.. Hasil dari usaha mereka berdua, terbukti selama proses semester genap prestasi keduanya mulai meningkat, dan sindiran-sindiran yang dulu terdengar kini berubah menjadi pujian..
“Bener kan kata gue, pacaran itu gak akan ganggu prestasi kita..” ledek Indra
“Iya, gue juga kan mikir gitu.. dulu gue cuma kebawa emosi” jawab Vina
“hahaha..” mereka tertawa
Fb : Isye Martiani
Twitter : @syemartiani
Blog : http://martianiisye.blogspot.com/
Pertama dengar kata Beijing : Jet li, Tembok besar Cina, Kung fu Panda
ReplyDeleteJudul tulisan : Single parents
Selalu ada hal yang pertama dalam hidup kita, langkah pertama, cinta pertama, tulisan pertama, perasaan pertama kali punya baby, yang pertama selalu jadi kenangan tersendiri yang kita simpan di hati.
Ini pengalaman pertama kalinya menjadi single parents, mengurus dua buah hatiku sendiri tanpa suami yang menemani. Bukan karena aku janda, tapi ikatan dinas suami yang harus ke luar negeri belajar rekontruksi selama setahun.
Hikmahnya ditinggal suami bekerja, aku jadi lebih mandiri, semua pekerjaan yang biasa suamii lakukanpun ku ambil alih, dari mengantar anak-anak ke dokter kalau sakit, sampai benerin seng yang bocor pernah ku lakoni.
Tapi yang paling membuat perih di hati ketika kedua anakku sakit secara bersamaan, galau, panik, sedih bercampur aduk, di tengah hujan deras dengan mengendarai becak aku membawa dua buah hatiku ke puskesmas terdekat, dengan riwayat kejang demam yang si sulung punya, aku harus betul-betul menjaganya. Sakit flu saja bila disertai demam, bisa membuat dia kejang. Pernah di lain waktu si Sulung sakit tenggorokan,jam menunjukkan jam sepuluh malam si sulung begitu rewelnya, aku pun nekat meninggalkan si sulung dikamar sendirian, pergi membeli obat didepot obat yang jaraknya 500 meter dari rumah kami dengan berjalan kaki.
twitter:@HarieKhairiah
fb: harie khairiah
Blog :hariekhairiah.blogspot.com
Selamat Siang semuanya..
ReplyDeleteYang saya ingat tentang "Beijing" adalah;
- Tembok China
- Negeri Tirai Bambu
- Cha (Teh)
- Panda
Aku ingat saat pertama kali mata kita berteguran, senyuman ramahmu yang menyuguhkan kenyamanan dan senyuman itu menciptakan sebuah keyakinan bahwa kamu dan aku memang akan berjalan beriringan. Darimu aku belajar tentang keberaniaan, bersamamu aku berani membuat sebuah keputusan. Karena kamu aku bisa mengalahkan sifat angkuhku, dan demi kamu juga aku berani melakukan sebuah pengorbanan.
Aku ingat hal-hal bodoh yang pernah aku lakukan dulu saat bersamamu, mengendap-endap di toko emas untuk membeli cincin tanpa sepengetahuanmu, sampai ibu-ibu penjaga toko itu meneriaki aku, tetapi itu semua tertebus dengan sebuah tangisan haru.
Aku ingat saat pertama aku memelukmu, sengaja aku ciumi pundakmu lama-lama seakan aku bisa menghirup aroma bebanmu di situ, saat itulah aku merasa menjadi seorang wanita yang berguna untukmu.
Tapi aku tersadar, bahwa hidup ini mungkin terlalu panjang untuk cerita cinta kita. Aku sadar, masa lalu biarlah menjadi sebuah cerita. Aku menghargai keputusanmu untuk menutup bab terakhir cerita kita, karna Aku yakin memang saatnya kamu membiarkan aku sendiri menghadapi dunia karna hanya kamu yang bisa benar-benar mengenaliku apa adanya.
Awalnya, aku mengira bahwa jarak lah yang patut untuk dipersalahkan. Tapi saat ini aku mengerti, kita lah yang layak dipertanyakan. Mungkinkah cinta ini hanya sekedar selingan?
Ataukah cinta ini layak dibawa hingga akhir kehidupan? Aku percaya jarak tak pernah salah. Aku percaya bahwa jarak tak mampu membuat cinta musnah. Aku percaya jarak tak pernah jahat. Dan Aku percaya jarak justru mendidik kita menjadi pasangan yang hebat.
Aku ikhlas melepaskanmu, kelak akan ku ceritakan kisah kita kepada anak-cucuku. Agar mereka tahu, aku pernah menghidupi kisah cinta yang sehebat itu. Agar mereka sadar, kalau cinta itu tak hanya sekedar "Aku Mencintaimu"
Sampai jumpa di hari yang lebih mulia, mungkin saat ini kita adalah dua tokoh utama di dalam film yang berbeda.
Twitter : @azkanatasya
Bissmilah, Semoga Allah mengabulkan.
ReplyDeleteYang saya ingat jika mendengar kata Beijing:
>Oliempiade Beijing
>Tembok Besar Cina
>Flim Karate Kids
>FF : Aku Sudah Melihatnya.
"Apa kau tidak berbohong? Ayolah jangan mengatakan hal yang tidak benar lagi!" Goisi mengerang. Perempuan berkaki jenjang itu terlanjur kepalang marah dengan pacarnya yang baru saja datang menjemputnya.
"Untuk apa aku berbohong? Sungguh aku tidak pernah berselingkuh! Kau seharusnya tahu itu!"
Goisi sedikit lega. Matanya tak nanar lagi saat memandang Ivan, kekasihnya yang oleh teman Goisi dikabarkan selingkuh. Ini bukan pertama kalinya Goisi mendapat kabar. Tapi Goisi tak terlalu memikirkan ucapan itu.
"Ivan....? Sepertinya aku harus pergi. Pesan ini sudah cukup untuk membuktikan..!"
Goisi patah ara. Pesan sayang dari perempuan lain di handphone Ivan itu sudah cukup menyakinkan perkataan temannya. Dia memang pembohong.
email: irvansaputra95@yahoo.co.id
fb: search aja by email.
twit: @IrSaputraX
Twitter: @nanyanana_
ReplyDeleteemail: darkerthanblack_23@yahoo.com
blog: risna-ristiana.blogspot.com
Yang teringat ketika mendengar kata Beijing adalah komik Cooking Master Boy, Novel Klasik "Perjalanan ke Barat", dan Olimpiade 2008 :)
FF: PERTAMA KALI
Aku mematung di tempatku. Perempuan yang berjalan ke arahku ini sangat menawan. Dengan balutan gaun putih gading selutut dan riasan wajah yang natural namun mampu menonjolkan kecantikannya, perempuan ini telah memikat hatiku. Untuk pertama kali, hatiku tercuri. Ah, aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
Ia semakin mendekat kepadaku. Bibirnya tersenyum. Tersenyum kepadaku. Tatapan mata kami bertemu. Jantungku berdetak kencang.
Tep! Dia berhenti tepat di depanku. Sejenak ia tampak bingung. Namun tak lama kemudian tanpa ragu ia mengambil segelas Lime Soda dari nampan yang kubawa. Kuberikan senyum terbaikku saat ia hendak meninggalkanku.
Kulihat dia berjalan menuju seorang pria bertuxedo putih gading yang serasi dengan gaunnya. Dadaku begitu sesak. Seolah-olah semua udara disekitarku lenyap begitu saja. Ah, aku patah hati, untuk pertama kali. Ah waktu, terimakasih telah mempertemukanku dengannya ---- di malam pernikannya.
Permisi Mbak, saya ikutan ya.
ReplyDeleteAll rule = Done
Hal yang melintas dalam benak saya saat mendengar nama kota ‘Beijing’ :
- Nasi goreng
-Motor
-Olimpiade
-Bulu tangkis
-Film action
-Kungfu
Berikut FF ada 3 yang saya buat:
1. Mencintainya
Jika mencintainya adalah sebuah kesalahan, maka akan kupastikan hidupku juga sebuah kesalahan. Karna setelah mencintainya, aku tak dapat hidup lagi selain dengan jalan mencintainya sampai akhir.
Katakan dimana letak kesalahanku karna mencintainya!!!! Perasaan ini muncul begitu saja, terus tumbuh dan bekembang tanpa terkendali meski tak kupupuki. Untuk pertama kalinya aku membantah Ayah dan Ibu. Aku paham betul jika kalian mungkin tidak akan pernah membiarkanku bersamanya, tapi jangan buat ia pergi dariku, membuatnya terus merasa terancam jika di dekatku. Cukup kalian menceramahiku setiap hari, tapi jangan sakiti dirinya. Biarkan ia tak mengetahui jika aku mencintainya, karna dengan begitu, pria itu takkan pernah meninggalkan pria berkelainan sepertiku.
2. Cruel vengeance
Pertama kalinya dalam hidupku, aku begitu peduli dengan penampilan. Kupoleskan pewarna bibir oranye senatural mungkin, menyapukan kuas blush on, menata bagian mataku dengan warna dan pariasi secantik mungkin. Gaun warna gading dengan heels tinggi yang mengerlingkan warna berkilauan glamour. Aku harus benar-benar terlihat cantik.
“Sudah siap? Kau berdandan terlalu lama kali ini.” Arin yang telah selesai sedari tadi, menghampiriku dan melontarkan pertanyaan yang sama sebanyak lebih dari tiga kali.
“Sebentar, anting-anting mutiara pemberiannya belum kupasang.” Sahutklu sambil menorehkan senyum yang lebih ceria dari biasanya. Tentu saja, aku bahkan telah melatih bentuk senyumku agar jauh lebih indah dari sebelumnya.
“Jangan sok bahagia. Menurutku kau terlihat menyedihkan.” Arin nampak mengambil posisi di kasurku.
“Aku memang bahagia kok, untuk apa menangisi kekasih yang malah berkhianat dan menikah dengan sahabat sendiri. Akan kubuat mereka menyesal, karna aku jauh lebih baik. Lihatlah siapa yang mendampingiku pergi dalam pesta pernikahan mereka!!! Pria yang meninggalkan si pengantin di masa lalu dan membuatnya terus terpuruk sampai mengemis perhatianku bahkan membuat kekasihku berpaling padanya. Ini adil bukan?”
Arin hanya menghela nafasnya panjang, mungkin dia bosan menceramahiku.
3. Broken Vow
Ini pertama kalinya aku menunjukkan kemarahanku, setelah sekian lama berlindung dari rasa takut kehilanganmu. Aku telah siap bahkan sangat siap jika kita harus berpisah.
“Kenapa?” Tanyamu heran.
“Kau pikir aku tak tau kemana kau menghabiskan malam dengan alasan berlembur? Aku tau semuanya, siapa gadis itu, bagaimana ia menggodamu hingga akhirnya kau bisa tidur bersamanya. Aku tau sejak lama, tapi aku hanya diam, menyelami diriku sendiri. Apakah ada yang kurang dariku? Aku selalu berusaha memperbaiki semuanya, berusaha agar kau kembali dan melupakan gadis itu. Tapi apa? Kau malah menghamilinya. Kau lebih dari mengingkari janjimu, kau... aku tak tau apakah kata br*ngs*k masih layak kau sandang atau tidak, itu mungkin terlalu bagus untukmu.”
Kau hanya terdiam, mematung. Tanpa menghiraukan ekspresimu, kutanda-tangani surat cerai itu dihadapanmu. Ini yang terbaik.
Nama akun FB/ Twitter : Mia Candra Sasmita Aktf / @MiaCd2
a] Hal yang terlintas saat mendengar nama ‘Beijing’ adalah
ReplyDelete- Tembok China yang bersejarah itu dengan rumpunan bambu.
- Tulisan Kanji serta warna khas merah dan emas.
- Bangunan artistik berbentuk pagoda.
b]
"Menyambut Kedatangannya"
Berdiri termenung! Takkan ada yang menghiraukan apa yang ingin kunikmati karena semua yang berada disini punya tujuannya sendiri. Termasuk diriku yang untuk pertama kalinya mengenal tempat ini. Pertama kali pula berupaya mengejar suatu hal belum pasti diantara sekian padatnya populasi manusia beserta kepentingannya. Cintaku atau cintanya? Keputusan sekaligus tekad untuk cinta yang memang harus diperjuangkan tanpa sesal kalaupun takdirnya nanti bukan dia untukku.
Biar orang bilang lari dari masalah! Aku memang memerlukan pembelajaran dari masa lalu. Namun, bukan berarti harus bersamamu. Bagiku, dirimu hanyalah kesalahan yang ingin kuperbaiki bersamanya di masa nanti.
Masih kuingat sosokmu yang penuh pesona hingga mampu mencetus benci diantara rasa simpati. Tabiatmu mengumbar keindahan tanpa kendali melenakanmu bahkan merenggut kehormatanmu yang seharusnya senantiasa terjaga. Memang, dulu ingin merengkuhmu dalam ikrar kesetiaan dan akhirnya sadar segala perbuatanmu menyakiti hati orang-orang yang menyayangimu. Tapi, mengapa kehadiranku disini membawa memoriku tentangmu?
Entah! Sampai detik ini pun belum ada jawaban pasti mengapa namanya ‘Kota terlarang’?
Mungkin benar kemungkinan kalau tujuan pembangunan ini mencerminkan keangkuhan penguasa sehingga kemegahannya bagi kalangan tertentu saja.
Ah, kebisuan tembok inipun telah mengungkapnya bahwa tidak semestinya aib yang mengotori diungkapkan jika dirimu tak mampu membersihkannya!
Cukup tentangmu!
Sekarang, kuingin bersamanya!
***
a. 3 hal: tembok raksasa cina, bakpao, jackie-chen
ReplyDeleteb. Flash fiction
1.) Rengkuhan Tangan Kiri
Langit sore ini sedikit memadamkan garis panas matahari. Awan yang menggantung pun menjadi payung angkasa agar aku tak kepanasan. Beberapa sepeda motor yang sudah teman-teman siapkan telah siap pula untuk membawaku ke suatu tempat. Sebuah tempat dengan hamparan pasir di sepanjang raksasa berombak dengan airnya yang asin. Juga warnanya yang menyatu dengan langit, memiliki lengkung dan tak berujung. Dani, seorang teman sekelas yang mau menerimaku duduk di jok belakang motornya. Canggung? Ya. Seolah berada di planet lain ketika aku harus betah untuk menatapi punggungnya yang atletis. Juga aroma tubuhnya yang tak mau berhenti menyusupi lubang hidung meski angin menyentuh kuat-kuat. Pun aku merasa seakan dibonceng oleh Valentino Rossi. Caranya yang cepat dalam mengemudikan motor membuat kedua kakiku gemetaran, juga tanganku yang tak boleh sembarangan memegang pinggangnya. Juga motornya yang membuatku agak menungging karena jok belakang didesain untuk memeluk pengemudi bagi penumpangnya. Perutku cukup sakit karena harus menahan. Ketika jalan berlubang diterjang motor Dani, seketika kulingkarkan kedua lengan ini pada tubuhnya. Untuk pertama kalinya, badanku jadi menempel dengan punggungnya yang atletis. Reflek. Segera kupudarkan lingkar tanganku di pinggangnya. Namun, sekali lagi desiran darahku dibuat begitu terasa ketika dengan tangan kirinya ia rengkuh kedua tanganku, tak mengizinkan aku melepasnya.
2.)Pembuka Kenangan
Sebelum pindah untuk menempati rumah baru, aku membereskan buku-buku yang akan ku bawa. Entah buku lama atau baru, satu persatu ku masukan mereka ke dalam kardus. Kebanyakan adalah buku pelajaran dan novel. Juga beberapa komik milik kakak yang kupinjam dan lupa belum ku kembalikan. Tatanan yang berantakan membuatku harus memilahnya untuk dimasukan ke dalam kardus yang telah kusiapkan, kardus novel dan kardus buku pelajaran. Dari ratusan buku yang tercecer di kamar, pandanganku terpaku pada sebuah buku. Buku yang untuk pertama kalinya kau berikan dua tahun lalu saat ultah ke 16 ku. Tangan ini tergerak ke arahnya, menyentuh dan memeluk ia erat. Perlahan, ku buka halaman pertama buku itu. Sebuah tanda tangan dengan spidol hitam terpampang nyata di pojok kanan bawah. Tanda tangan itu milikmu, aku ingat benar akan hal itu. Dengan quote manis “Selamat ulang tahun” di bawahnya, tak lupa kau sertakan pula sebuah hati berwarna merah yang kau gambar dengan spidol lain di akhir kalimat itu. Bibirku jadi mengembangkan senyum di kedua sudutnya. Kenangan-kenangan lama terbuka. Cerita ketika pertama kali kita jumpa hingga terakhir bertemu, semua ku lihat dari buku itu. Kamu, kekasihku. Masih ingatkah engkau padaku? Jika kini kau tinggal kenangan sedangkan aku masih setia menunggumu.
blog: mynukha.blogspot.com
twitter: @mynukha
facebook: Nurul Khamid
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum, izin ikutan GA-nya ya, Mbak ^_^
ReplyDeletea.Hal yang terlintas dalam benak saat mendengar nama kota 'Beijing'
- Tembok Besar
- Negara terpadat di dunia
- Panda
- Bahasa Mandarin
- Bambu
- Negeri Tirai Bambu
b. Flash Fiction
1) Judul : Dekap Raganya, Parangtritis!
Untuk pertama kalinya Parangtritis merengkuh diriku dalam pelukannya. Embus angin senja mempermainkan ujung jilbab lebarku. Mataku menatap sejurus ke arah peraduan matahari. Getir. Jiwaku benar-benar terguncang.
“Dasar anak durhaka!” vonis hatiku.
“Apa guna jilbab lebarmu itu? Pendusta!” cetusnya lagi.
Mataku memerah. Tetes beningnya tak lagi keluar. Suara sesenggukanku tak henti menggema memecah sunyi. Kelabat kejadian beberapa hari yang lalu kembali menghiasi layar di depanku.
“Mengapa ibu menangis?” Kupapah tubuh renta itu menuju pembaringan. Terasa panas kelopak mata ini. Ingin rasanya kutumpahkan massanya pada tempat yang tepat. Namun pada apa? Pada siapa?
Tubuh ibu semakin mengurus. Rambut putihnya menjadi saksi berapa masa telah ia jalani di bumi ini.
“Tak apa, Nak,” ujarnya pelan. Ia membalikkan badan, memunggungiku, menghadap dinding.
Cepat kulangkahkan kaki menuju kamar.
“Buat apa kau ada?” Pikiran itu kembali menuntut tanya. Namun kudengar gemanya kali ini lebih dari biasa. Ya, ini saatnya untuk menuntaskan semua!
Malam hening menjadi saksi bisu.
“Prang …!!!” Kuambil pecahannya. Dengan tatapan nanar, kuhunjamkan bagian runcingnya bertubi-tubi mengarah ke dada. Tubuh itu ambruk seketika.
“Cukup sudah semua ini!” pekikku sebelum melarungkan jasad kaku itu. Gulungan ombak Parangtritis mendekap raganya. Ayahku. Ah, salah! Lebih tepatnya sang penyiksa aku dan ibu!
2) Judul : Secret of Heart
Tentang Dean dan Nada
“Kamu jadi berangkat?”
Dean terdiam sesaat.
“Ya,” ujarnya lirih.
“Kapan kembali?”
“Setelah studi selesai. Kukira perlu waktu sekitar empat tahun.”
Nada memandang wajah Dean sejenak.
“Bagaimana kalau anak-anak nakal itu menggangguku lagi?”
Dean tersenyum diikuti derai tawanya.
“Mereka tak akan berani menggangumu lagi. Tenang saja.”
Hari itu tiba. saat dimana Nada harus melepas kepergian Dean, sahabat masa kecilnya, sang malaikat pelindung. Kini, usia mereka telah menginjak tujuh belas tahun. Orang tua Dean meminta Dean untuk menyelesaian pendidikannya di negara mereka, Negeri Matahari Terbit.
Tak ada derai air mata hari itu. Mungkinkah ia telah mengering hingga tak mampu menunjukkan rupa disaat penuh haru ini? Ternyata tidak, ia luruh terlalu dini, di hati Dean dan Nada. Namun masing-masing dari mereka tidak mengetahui satu sama lain.
***
Tentang Dean
Di bawah langit Tokyo aku melukis kenangan masa kecil kita, Nad. Aku benar-benar merindukanmu. Aku kehilangan sosok ceriamu. Aku akan kembali, membawa impian orang tuaku serta impian kita berdua. Aku ingin bersamamu, Nad. Di sini, di bawah naungan langit Tokyo, semilir angin, guguran sakura, aku kesepian. Aku ingin membawamu turut merasakan udara Jepang. Kamu suka itu kan, Nad? Untuk pertama kalinya kuakui, aku mencintaimu, sahabatku.
Akun FB : Karunia Sylviany Sambas
Akun twitter : @karunia_sambas
a) sebutkan minimal 3 (tiga) hal yang melintas dalam benakmu saat mendengar nama kota 'Beijing', (boleh nama tempat, kuliner, even, ciri kultur, dsb) -> Panda, Kungfu, Mata Sipit, Kulit Putih, Negara maju, Kaisar
ReplyDeleteb) buat flash fiction (FF) yang di dalamnya terdapat kata 'pertama kalinya', jumlah kata tidak lebih dari 200 kata ->
Muara Hati
Aku mematung melihat dia yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar kostku. Kaget, cemas juga rindu, rasanya membaur jadi satu. Kaget, karena sebenarnya aku belum siap melihat dia dengan jarak sedekat ini, hanya ada aku dan dia. Cemas, karena baru saja kekasihku menelpon akan kesini sebentar lagi. Juga rindu, rindu yang menggelegak karena ini adalah PERTAMA KALINYA kami bertemu lagi, sejak.. sejak dia meninggalkanku dua tahun silam.
“Haloo, boleh aku masuk?” tanyanya sembari memamerkan lesung pipi yang dulu begitu ku suka.
“Engg, boleh kok. Masuk Vian.”
Aku canggung, tidak tau harus berbuat apa, harus mengatakan apa, bahkan sekedar mendongak menikmati wajah tampannya pun aku tidak punya keberanian.
“Yee, tamu kok didiemin aja? Tanyain kek kapan balik kesini? Mau minum apa?” ujarnya sambil menowel hidungku.
Aku tergelak, perasaan canggung yang sempat singgah, perlahan melumer. Tapi tidak lama. Hatiku rasanya membeku lagi saat dia mengeluarkan kotak mungil berbentuk hati.
“Ara, aku minta maaf pernah ninggalin kamu. Sekarang, aku kembali ke kota ini, hanya untuk kamu. Kamu mau jadi pengisi hati ini lagi, Ra?” ujarnya sambil mengeluarkan cincin cantik dari kotak itu.
Aku tidak tau, apa isi kepala lelaki tampan ini. Setahun lamanya, sejak dia meninggalkan aku, aku berusaha menambal koyak di hatiku sendirian. Dan sekarang, setelah luka itu kering, setalah hatiku kembali pulih berwarna merah jambu. Dia datang lagi, seolah tanpa dosa dan ingin kembali.
Tapi untunglah, aku tidak usah menjawab dengan seribu alasan. Kekasihku datang. Aku langsung menyambutnya, sembari menggandeng tangannya.
“Vian, kenalin, ini mas Gio, tunangan aku. Mas Gio, ini Vian temen SMP aku dulu.”
Facebook : Intan Novriza Kamala Sari
Twitter : @inokari_
Terimakasih bunda :) Blog, twitter, udah di follow. Juga info GA-nya udah dishare.
cek : https://www.facebook.com/Inokari/posts/204062036414059 & https://twitter.com/Inokari_/status/347508519894913025
a. Pertama kali yang diinget soal Beijing itu Dinasti
ReplyDeleteQing, The Last Emperor, Henry Pu Yi, dan giveaway First Time in Beijing ini... hehehe... :D
b. Dan ini ff saya dengan judul Pria Berpayung Biru
Hujan kembali meninggalkan jejaknya di bulan Juni ini. Dia hadir tanpa pertanda. Membuatku tidak memiliki persiapan apapun untuk menyambutnya. Tidak dengan payung, tidak pula dengan jas hujan.
Hujan selalu mampu mengesalkanku. Membuatku tidak dapat pergi kemanapun sesuka hati, membuat jalanan macet, menciptakan genangan air di mana-mana, bahkan menyebabkan banjir. Dan kali ini, hujan membuatku harus tertahan di pelataran sebuah toko buku. Padahal aku sudah ingin berada di rumah untuk segera menyelesaikan tumpukan tugas kuliahku. Namun bagaimana aku dapat bergegas pulang jika langit masih mencurahkan air sederas ini?
“Mau bareng saya sampai shelter trans di seberang?” tawar seorang pria yang baru saja berdiri di sampingku.
“Boleh?” tanyaku setelah terdiam beberapa saat.
Pria itu mengangguk. Dia lalu mengeluarkan payung berwarna biru dari dalam ranselnya kemudian membentangkannya. Tak lama berselang, kami mulai meninggalkan pelataran gedung berlantai tiga itu.
Pria yang kini berdiri di sampingku memiliki garis rahang yang tegas serta bersorot mata teduh. Urat-urat halus tampak menghiasi lengannya yang kokoh. Harum aroma tubuhnya sangat maskulin. Dan aku menyukai sosok pria sepertinya.
Diam-diam aku tersenyum, mensyukuri hujan yang turun tanpa permisi kali ini karena telah mempertemukanku dengan seorang pria berpayung biru. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa hujan tidak pernah seindah ini.
twitter : @aikarinnhia
facebook : facebook.com/aiaiaichan
A. The Karate Kid, baju cheongsam, dan kuil
ReplyDeleteB. Judul FF: IDOLAKU
Lelaki peruh baya itu duduk tegap di hadapanku. Dua alis lurusnya yang tebal seakan meniupkan sosok garang. Kumis tebalnya sudah kian memutih. Wajah lonjongnya tampil sempurna dengan hidung lancip. Dibalut rambut pendek yang juga ikutan beruban. Sosok yang malang melintang di dunia teater semenjak akhir tahun 1960an. Aku sangat memujanya.
Jantungku serasa mencelos harus berhadapan dengannya. Laki-laki yang sarat dengan figure bapak itu memamerkan sebaris senyum. Meniupkan decak kagum yang dahulu hanya berpendar dari balik layar kaca. Cahaya lampu yang menyoroti bahkan tidak mampu menelurkan sikap canggungnya. Kaset kamera berputar siap merekam segalan gerak dan ucapannya.
Aku melirik sejenak kertas di atas paha. “Apa yang membuat Bapak tertarik di dunia akting?” Tanya yang keluar dari celah dua bibirku seraya memutar tangan ke udara.
Dia memberi respon, “Banyak. Saya bisa menjadi beragam profesi, bermacam karakter, hingga mengunjungi tempat eksotis.”
Pertanyaan demi tanya aku lontarkan. Sesuai dengan perintah Asisten Produser di kantor tadi.
“Yang terakhir, apa harapan Bapak dalam dunia film?”
“Film adalah passion saya. Pastinya akan terus berkarya hingga akhir hayat,” tegasnya dengan sekali anggukan.
Aku mendesah. Tuntas sudah kewajibanku mewawancarai narasumber legendaris tadi. Mungkin bagi orang lain biasa, tapi ini adalah pertama kalinya aku bekerja sebagai reporter.
FB: Wuri Nugraeni
Twitter: @wuri27
terima kasih
A.) Lunar new year, Hangeng (actor/singer), Lampion, panda
ReplyDeleteB.) tittle: your smile
Pemuda itu meninju tembok belakang sekolah begitu keras hingga tangannya mengeluarkan cairan merah kental. Bibirnya bergetar menahan amarah. Entah harus menyalahkan siapa atas masalah yang bertubi-tubi menimpanya, takdir kah?
Ia merasa terlalu lelah dengan semua beban yang ada hingga tanpa sadar tubuhnya merosot dan jatuh terduduk di tanah.
"kevin? Kev! Kamu kenapa? Aduh.. Tanganmu berdarah!" jerit panik seorang gadis yang tiba-tiba datang. Jemari lentiknya meraih perlahan tangan Kevin yang terluka. Raut khawatir terlihat jelas di wajah ayunya.
Melihat kepanikan gadis itu, Kevin justru tersenyum simpul. Saat Kevin tak kunjung mengatakan satu patah kata pun, Fanny akhirnya mengambil inisiatif dengan mencoba menariknya bangun.
"Fan.. Senyum dong" pinta Kevin lembut.
Fanny yg awalnya bingung, akhirnya menurut. Ia tersenyum begitu tulus dan cantik. Kevin yg melihatnya saat itu, untuk pertama kali dalam hidupnya, merasa segalanya tidaklah sesuram dugaannya selama ia masih bisa melihat senyum gadis itu... Ya, hanya satu senyuman
@cloudixie
Mega Cloudy Elf
Ikutan lagi ya Mbak :)
ReplyDeletea. Tembok Raksasa, kulit putih, mata cipit, milyaran penduduk, The legend of White Snake, The Karate Kid, Lampion, barongsai.
b. Malaikat kecil
Aku tercekat melihat bayanganku di cermin. Sungguh berbeda. Bukan wajahku yang berbeda, tapi tubuhku. Perut buncit yang di dalamnya ada nyawa yang tak ku inginkan. Sembilan bulan yang lalu, aku sangat mencintai sosok lelaki bak Edward Cullen itu. Ia berencana pergi ke Beijing untuk meneruskan S2-nya. Entah setan apa yang merasuki otakku, aku menyerahkan benda paling berharga milikku untuknya. Dan, aku… hamil. Tetapi lelaki pengecut itu pergi meninggalkan aku begitu saja, meninggalkanku bersama luka dan janin yang tak kuinginkan ini. Selepas aku melahirkan akan ku titip dia ke titip panti asuhan.
“Au.., perutku sakit. Bik Yem!” ujarku sambil meremas perutku.
“Nyonya kenapa? Apa mau melahirkan? Ayo kita kerumah sakit sekarang! Pak Bejoooo…”
*
“Oeee Oeee…”
Aku tertegun mendengar suara tangisnya. Wajahnya polos tanpa dosa. Tangan mungilnya. Matanya yang indah. Bibir mungil. Detak jantungnya yang cepat. Air mataku mengalir tanpa diperintahkan. Mengalir begitu deras sampai terdengar isakan. Setega itukah aku membuang bayi tak berdosa ini?
Kuusap air mataku dan meraih bayiku. Untuk pertama kalinya aku jatuh cinta pada bayi ini, anakku. “Hai, malaikat kecil. Panggil saya Mama, ya.” Kukecup singkat pipinya sambil berjanji akan merawatnya sampai menjadi gadis yang baik, tidak sepertiku.
Facebook: Sabariah
Twitter: @cabbyy_
a) hal yang melintas dalam benakku saat mendengar nama kota 'Beijing'
ReplyDelete1. Ibu kota negara Republik Rakyat Cina, yang termasuk negara dengan penduduk terpadat di dunia dan komunismenya
2. Tembok besar cina
3. Teringat dengan film 'The Kungfu Kid' yang dibintangi oleh Jaden Smith dan Jackie Chan, yang bersetting di Beijing.
4. Teringat dengan hewan yang nan imut, yang jarang ditemukan di negara lain yaitu Panda.
5. Kota yang setiap paginya dipadati dengan penduduk yang berjalan kaki ataupun bersepeda jika berangkat bekerja.
b) Flash fiction
1. Judul: DIa
Pertama kali melihatnya biasa saja. Mengenalnya saja tidak. Aku baru melihatnya di tahun ajaran baru ini. Dia asing di mataku.
Sudah seminggu dia duduk di seberang mejaku. Sejak hari pertama tahun ajaran baru, ketika dia sedang memendamkan wajahnya di tas –tasnya berada di atas meja- seraya menempelkan headphone di kedua telinganya.
Hingga suatu hari, aku mengenalnya, namanya David. Nama ‘David’ mengingatkanku dengan nama ‘David’ di dunia ini. Seperti David Arculeta, David Beckam, David Villa, David Luiz, bahkan David Silahoi seorang presenter berita di TV. Nama lengkapanya David Ariata Senja, dia memang terlahir pada sore hari, sama denganku.
Perlahan-lahan dia masuk ke dalam kehidupanku. David yang sangat cuek, menyimpan pribadi yang baik. Dia terlihat sangat menyeramkan ketika sedang marah. Aku benci melihat dia ketika keringat basah kuyup dengan muka yang merah, setelah bermain bola di lapangan.
Hingga suatu ketika, aku menyadari bahwa aku jatuh cinta kepadanya.
Aku selalu memperhatikannya, ketika dia mendengarkan musik. Ketika dia bermain bola. Ketika dia sedang memperhatikan guru mengajar, ketika dia menjelaskan jawaban soal matematika kepadaku, dan ketika dia tersenyum kepadaku. Terlalu banyak kata untuk menjelaskan seorang dia.
Aku menyukai apapun tentangnya, satu yang tak aku suka darinya. Dia mencintai perempuan lain, tapi bukan aku...
2. Dia dan Hujan
“Hei, apa kau dewa hujan? Mengapa setiap bertemu denganmu selalu ditemain hujan?”
Aku lahir bersama hujan dan kemanapun aku pergi selalu hujan,”
Aku tersenyum menggodanya.
“Katanya, jika orang lahir bersama hujan itu adalah orang yang pelit,”
“Aku tidak!”
“Benarkah?”
“Aku akan ke sana, akan kubelikan kau segelas teh hangat,” Jarinya menunjuk ke toko minuman.
Dengan geli aku mengikutinya. Setelah memberi segelas teh hangat, dia mengeluarkan kamera andalannya.
“Mau memotret apa?”
“Bintang,” “Langit malam yang hujan lebih tepatnya, karena aku tak mungkin melihat bintang ketika hujan. Dan aku tak mungkin juga, jika ingin memotret bintang yang sebegitu indahnya dengan benda ini” Dia menepuk-nepuk kameranya itu.
“Apa kau menyukai bintang?” Aku mengangguk.
“Mengapa kau menyukai bintang? Bukankah mereka hanyalah sebuah ilusi? Terlihat indah dari jauh, namun saat di dekati hanyalah sebuah kumpulan debu dan gas?”
“Benar, bintang adalah sebuah ilusi. Tetapi dengan ilusinya, bintang bisa membuat seisi bumi dan umatnya terpukau. Bukankah hebat?”
Dia menatapku. Lalu mencubit pipiku. Dia tak berkata apa-apa dan aku tak bisa berkata apa-apa. Tangannya hangat di pipiku, terasa nyaman. Hingga membuatku malu. Akhirnya aku mengalihkan pembicaraan.
“Bisnya sudah datang, aku ingin pulang dulu” seruku. Ia kembali tersenyum.
"Menghindar?"
"Dari apa?"
"Dari ini.." Dia mencubit pipiku lagi.
Facebook: Apriani Dwi Resmiyati
Twitter: @apridwir
Blog: aprianidwir.blogspot.com
a. Sung Go Kong, Atheis (tidak punya agama), Jeruk Mandarin ^^
ReplyDeleteb. NGGAK TAHAN!
Ah, menyebalkan! Baru saja aku melepas penat dari perjalanan panjang Jakarta-China dengan menyantap makan siang di Kafe Capital bandara internasional Beijing ini, penat yang yang lain datang menyerbu. Ini bukan sekedar penat biasa, melainkan penat yang tak tertahankan.
Segera saja aku beringsut dari kursi tungguku dan berjalan terburu-buru tak tentu arah mencari tempat buang air terdekat. Setelah bertanya-tanya pada beberapa turis disini, akhirnya aku tahu dimana letak toilet sialan itu. Aduh, sumpah aku sudah tak tahan lagi nih.
Karena hanya ada dua toilet, dan sialnya pintu toilet pria terkunci yang berarti ada orang di dalamnya dan aku tak ingin mencari masalah dengan nekat menerobos masuk tanpa izin—juga sepertinya perutku sudah tak bisa diajak menunggu barang semenit saja. Dengan berat hati tanganku membuka pintu sebelah perlahan-lahan. Kuedarkan pandanganku kesekeliling, syukurlah hanya ada aku disini. Tanpa ambil pusing, akupun masuk ke toilet berlabel merah itu.
Oh, ya ampun aku tak percaya aku telah melanggar peraturan untuk pertama kalinya di negri orang dengan masuk diam-diam ke toilet wanita. Semoga aku tidak tertangkap basah oleh "pemilik" asli toilet ini.
a) panda, sipit, dan kungfu
ReplyDeleteb) FF : "Gwi"
Senin, 07.15
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu.
“Maaf Bu, saya terlambat.”
“Kenapa kamu terlambat? Nama kamu?” tanya Bu guru.
“Maaf, Bu. Rumah saya jauh. Nama saya Gwi, Bu.” ucap Gwi pelan dengan napas masih tersengal-sengal.
“Baiklah, sekarang kamu duduk.”
“Terima kasih, Bu.”
***
Selasa, 07.20
Pelajaran Matematika sudah dimulai.
Tok..tok..tok
“Maaf Bu, saya terlambat.”
“Kenapa kamu terlambat lagi, Gwi?”
Gwi hanya terdiam dan menunduk. Sementara, pandangan teman-temannya yang berada didalam kelas tak pernah lepas, selalu tertuju pada Gwi. Lagi-lagi, napas Gwi masih tersengal-sengal seperti biasanya.
“Jika besok kamu terlambat lagi, Ibu akan memberi kamu hukuman.”
“Baik Bu, saya janji tidak akan terlambat lagi.”
***
Lonceng pulang, sudah berbunyi. Derap langkah anak-anak berseragam putih biru meninggalkan Gwi yang tengah duduk didalam kelas. Sepertinya sedang memikirkan sesuatu yang penting.
***
Rabu, 07.00
Ibu guru sedang mengabsen muridnya satu-persatu.
Ibu guru pun memanggil nama, Gwi.
“Gwi.”
“Hadir, Bu.”
“Ini ‘pertama kalinya’ kamu tidak terlambat. Tetapi, kenapa baju kamu basah, Gwi?”
“Karena setiap pagi saya selalu berlari dari rumah sampai ke sekolah tanpa henti. Tiba di sekolah, saya mengganti baju dengan yang kering, tetapi saya selalu terlambat. Jadi, saya memutuskan untuk tidak mengganti baju dan langsung masuk ke kelas, Bu.”
***end***
twitter : @Dean_Indah
fb : www.facebook.com/indchisaki
(Indah Permatasari)